Apa Penyebab Uban di Usia Muda?
HAMPIR semua orang mengalami stres bertambah selama pandemi. Mulai dari kekhawatiran terhadap kesehatan sendiri dan orang-orang terdekat, bisnis yang tidak berjalan lancar, dan peraturan pemerintah untuk self-quarantine dan social distancing membuat kita merasa takut, kaget, gelisah, dan merasa kehidupan seolah tidak menentu.
Para pekerja juga banyak yang masih kagok untuk work from home, ada juga yang dirumahkan, bahkan di-PHK. Para orangtua juga banyak yang belum terbiasa untuk WFH sembari mendampingi anak-anak mereka untuk sekolah online.
Baca juga:
Aktivitas sehari-hari yang terasa normal dan tidak membahayakan seperti belanja bulanan ke supermarket, makan bersama teman ke restoran, dan kumpul-kumpul keluarga menjadi kegiatan yang mengancam nyawa diri sendiri maupun orang lain.
Beradaptasi dengan gaya hidup di tengah era Kenormalan Baru pun membuat banyak orang stres, dan hal tersebut bisa terlihat dari uban yang mulai muncul di kepalamu.
Selama hampir dua tahun pandemi, beberapa orang mulai curhat soal kemunculan uban di usia muda. Pada cicitan di atas, perempuan yang masih berusia 26 tahun mengeluh soal uban yang diperolehnya karena stres di tengah pandemi. Dikutip dari Health, stres memang berpotensi menyebabkan hilangnya pigmen rambut secara prematur.
Baca juga:
Secara umum, uban adalah hal yang natural dan tidak bisa dihindari oleh manusia. Meski begitu, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan pre-mature hair color loss atau kehilangan pigmen rambut di usia yang lebih dini.
Dokter kulit kosmetik di Entière Dermatology, Dr Robert Finney, mengatakan kepada Instyle bahwa manusia memiliki melanosit atau sel penghasil pigmen di folikel rambut yang memberikan warna pada rambut.
"Seiring bertambahnya usia, biasanya sekitar usia 35 tahun, tiap kita memasuki siklus pertumbuhan, sel penghasil pigmen akan menghasilkan pigmen yang lebih sedikit, dan seiring dengan waktu bisa berhenti sama sekali sehingga menghasilkan uban," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa genetik tiap orang memainkan peran yang sangat besar. Jika orangtuamu ubanan pada usia yang lebih muda dari 35 tahun, kondisi tersebut mungkin akan menurun kepadamu.
Selain genetik, dokter kecantikan di Lase &Skin Surgery Center of NY, Dr Blair Murphy-Rose, juga mengatakan bahwa gangguan kesehatan fisik dan emosional bisa berpengaruh pada penumbuhan uban di usia muda. Beberapa penyakit seperti gangguan metabolisme, kondisi autoimun tertentu, atau stres berkepanjangan bisa menyebabkan uban prematur.
"Sejak pandemi, banyak orang merasa stres dan dapat berkontribusi pada munculnya lebih banyak uban," ungkap dokter kulit bersertifikat asal New York Dr Marisa Garshick dikutip dari Health.
Di sisi lain, bisa jadi ubanmu memang sudah ada tanpa berkaitan dengan efek stres. Mungkin pandemi membuatmu memiliki lebih banyak waktu di rumah dan kamu juga jadi lebih sering melihat diri sendiri di kaca atau melalui Zoom Meeting sehingga kamu baru menyadari uban-uban yang tumbuh. Apalagi, kamu juga tidak bisa pergi ke salon secara berkala selama hampir dua tahun. (SHN)
Baca juga:
Ketangguhan Mahasiswa di Timika cari Ilmu Meskipun Sinyal Mendem