JIKA kamu mengalami susah tidur, bukan berarti kamu mengalami insomnia saja, loh. Bisa jadi gangguan tidur yang kamu alami itu termasuk disomnia.
"Disomnia adalah gangguan primer tidur atau terjaga yang ditandai dengan insomnia atau hipersomnia sebagai gejala yang utama," terang depkes.org.
Disomnia berkaitan dengan jumlah, kualitas, atau waktu tidur. Disomnia juga berpengaruh pada kualitas tidurmu seperti jumlah atau waktu tidur. Ada banyak jenis disomnia. Masing-masing berbeda penyebabnya.
Menemukan penyebab disomnia dapat membantumu dan dokter memilih pengobatan disomnia terbaik. Melansir laman WebMD, ada tiga macam disomnia yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya.
Baca juga:

1. Gangguan Tidur Intrinsik
Gangguan tidur intrinsik disebabkan oleh beberapa jenis masalah internal. Ini berarti ada kerusakan pada pengaturan tidur internal tubuh kamu. Contoh paling umum meliputi sindrom kaki gelisah (RLS), apnea tidur, susah tidur, dan gerakan tungkai periodik dalam tidur (PLMS).
Orang dengan RLS memiliki rasa sakit atau tidak nyaman di bagian kaki mana pun. Kamu mungkin merasakan sensasi "merayap" yang membaik jika menggerakkan kaki. Ini bisa membuatmu sulit tidur.
Apnea tidur terjadi ketika jalan napas bagian atas tersumbat saat tidur. Itu bisa memaksa kamu untuk bangun terengah-engah. Orang dengan sleep apnea sering mendengkur dengan keras. Apnea tidur dapat menyebabkanmu merasa lelah atau lelah di siang hari.
Susah tidur bisa menjadi akut atau kronis jika berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Ada dua jenis insomnia: primer dan sekunder. Insomnia sekunder disebabkan oleh sesuatu yang eksternal, seperti stres atau obat-obatan.
Gerakan tungkai periodik dalam tidur (PLMS) menyebabkanmu menyentak lengan dan kaki tanpa sadar saat tidur. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi menyentak sering membangunkan orang yang tidur dan kemudian menyebabkan mereka merasa lelah di siang hari.
Baca juga:

2. Gangguan Tidur Ekstrinsik
Gangguan ekstrinsik disebabkan oleh sesuatu di lingkungan tidurmu. Disomnia ini disebabkan oleh faktor eksternal yang memengaruhi tidur seperti lingkungan atau kebiasaan.
Beberapa diantaranya kebersihan tidur yang buruk, tidak tidur pada waktu yang sama setiap hari, menatap layar elektronik sebelum tidur, dan sindrom makan nokturnal yang dapat menyebabkanmu terbangun beberapa kali pada malam hari untuk makan.
3. Gangguan Tidur Ritme Sirkadian
Biasanya ini memengaruhi orang yang bekerja dengan shift kerja yang tidak selaras dengan jam tidur normal. Orang yang bekerja shift malam atau memiliki jadwal yang tidak teratur mungkin merasa sulit untuk tertidur dan tetap tertidur.
Kamu mungkin juga mengalami gangguan tidur semacam ini misalnya jet lag Waspadai tanda umumnya seperti kamu membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk tertidur di malam hari, kamu tidak bisa tetap tidur dan sering terbangun sepanjang malam, dan kamu bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur lagi. (dgs)
Baca juga: