ISTILAh ini hanya ada di Indonesia, tak mungkin diartikan menjadi sitting wind. Malahan terdengar seperti nama yang dipakai dalam budaya suku Indian di Amerika Utara.
Angina atau angin duduk paling ditakuti oleh banyak orang karena datangnya tiba-tiba dan memiliki banyak sekali penyebab. Angin duduk ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapat pasokan oksigen dari aliran darah. Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah.
Baca Juga:

Dari berbagai sumber laman medis, nyeri dada akibat angin duduk, rasanya seperti nyeri seperti ditindih atau ditekan benda berat. Nyeri tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang dan gigi. Penyakit mengerikan ini ternyata memiliki tiga jenis, yakni angina stabil, angina tidak stabil, dan angina varian (angin duduk Prinzmetal).
Angina stabil umumnya dipicu oleh aktivias fisik, misalnya olahraga. Saat berolahraga, jantung akan membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah. Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner.
Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin. Sementara itu, angina tidak stabil dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung.
Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung. Yang terakhir adalah Angina Varian.
Baca Juga:

Pada keadaan ini, arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Orang yang sedang beristirahat pun bisa terkenal angin duduk varian. hal ini dikarenakan angin duduk varian bisa datang kapan saja.
Penyempitan sementara pada pembuluh darah ini menyebabkan pasokan oksigen dari alirah darah ke jantung menurun dan timbulah nyeri dada. Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan obat-obatan.
Tentu saja pengobatan angin duduk bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya penyakit jantung koroner.
Beberapa diantaranya, yaitu dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. kemudian, tidur yang cukup yaitu 6-8 jam sehari. Tidur selama 6-8 jam bukan berarti kamu bebas menentukan jam tidurmu sendiri, minimal sebelum jam 12 malam diwajibkan sudah harus tidur. (nic)
Baca Juga: