Wisata
Antusiasme Warga Yogyakarta Menjajal Commuterline, Selfie hingga Bikin tiktok
KERETA Rel Listrik (KRL) Comuterline Yogyakarta – Solo mulai diujicobakan secara terbatas pada tanggal 1 hingga 7 Februari 2021. Warga Yogyakarta dan sekitar sangat antusias mencoba KRL.
Mereka tak mau melewatkan momen "menjajal" kereta begitu saja. Para penumpang yang sebagian berusia muda melakukan selfie hingga merekam video di aplikasi tiktok.
Salah seorang penumpang, Andi mengatakan ia sengaja datang karena ingin merasakan sensasi naik KRL. Andi datang bersama tiga orang temannya.
Baca juga:
"Saya penasaran apa bedanya naik KRL dengan Prameks. Ya sekalian jalan-jalan ke Solo," ujar Andi di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (04/02).
Andi menaiki KRL sekitar pukul 10.30 WIB. Ia datang lebih awal dan mengambil foto selfie serta welfie di dalam kereta. Tak lupa Ia merekam video penjelasan naik kereta untuk diunggah di aplikasi tiktok.
Suasana dalam gerbong KRL juga cukup ramai.
"Saya review rasanya naik KRL nanti mau di upload di sosmed," kata Andi.
VP Corporate Secretary KAI Anne Purba menjelaskan selama uji coba berlangsung masyarakat yang hendak mencoba KRL wajib mendaftarkan diri via online. Pihaknya memberlakukan kuota jumlah penumpang.
"Masyarakat hanya perlu membayar Rp 1 sekali perjalanan dengan menggunakan uang elektronik," kata dia dalam jumpa pers di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Dirinya tak menyangka antusiasme warga Yogyakarta dan sekitarnya begitu tinggi untuk menjajal KRL. Ini terbukti dari jumlah penumpang yang memenuhi kuota harian.
Baca juga:
"Masyarakat antusiasmenya luar biasa dan mereka merasa happy. Hampir semua yang naik adalah penumpang baru. Rata-rata jumlah penumpangnya dari 11 stasiun 900 orang perhari," kata Anne.
Ditahap awal satu rangkaian kereta terdiri dari empat gerbong dengan kapasitas maksimal 1600 orang. Namun selama pandemi, KAI membatasi hanya 74 orang per kereta. Dalam sehari ada 20 kali perjalanan dari stasiun Yogyakarta menuju Solo.
Pihaknya juga menerapkan SOP sesuai dengan protokol kesehatan kenormalan baru. Diantaranya seluruh penumpang wajib untuk pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan serta menggunakan masker selama perjalanan.
"Penumpang dilarang berbicara, makan dan minum selama perjalanan. Kami juga sudah menempel marka di tempat duduk untuk membuat jarak diantara penumpang," tegasnya.
Ada juga petugas keamanan dan cleaning servis di dalam kereta untuk menyemprot cairan disinfektan.
Ia optimis operational KRL untuk umum yang diberlakukan mulai 10 Februari juga akan dipenuhi penumpang. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca juga:
Pariwisata Megap-Megap, Pengusaha Hotel di Yogyakarta Minta Keringanan