MerahPutih.com - Imbas dari kelangkaan minyak goreng kembali menimbulkan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga di Kalimantan Timur, Rita Riyani, meninggal diduga kelelahan seusai mengantre minyak goreng.
Warga Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda, itu sempat pingsan diduga karena kelelahan saat antre untuk mendapatkan minyak goreng, pada Minggu (13/3). Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan, sebelum akhirnya meninggal pada Selasa (15/3) kemarin.
Baca Juga:
HET Minyak Goreng Dicabut, Di Solo Harga Tembus Rp 21.000 Per Liter
Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap menyayangkan kejadian tersebut. Melalui akun twitter pribadinya @YanHarahap, Yan melontarkan kritik terhadap pemerintah.
"Minyak goreng kembali 'makan korban'. Pemerintah pun belum ada tanda2 mampu perbaiki tata kelola Migor (minyak goreng) ini," tulis Yan dalam statusnya dikutip Kamis (17/3).

Politikus asal Sumatera Utara ini mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengevaluasi Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lufti. "Mungkin, menteri terkait perlu segera dievaluasi, bila perlu 'dipecat'," cuit Yan.
Sebelumnya, seorang perempuan berinisial S (41) juga meninggal dunia akibat sesak napas saat mengantre minyak goreng pada Sabtu (12/3).
Almarhumah tak sadarkan diri sesaat setelah mengantre untuk mendapatkan minyak goreng di depan minimarket Jalan Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. (Pon)
Baca Juga:
Kejati DKI Tindak 3 Perusahaan Lakukan Ekspor Minyak Goreng