MerahPutih.Com - Polresta Surakarta mengantisipasi panic buying atau memborong sejumlah barang secara besar-besaran di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional akibat merebaknya kasus virus corona. Langkah antisipasi dilakukan dengan mengandeng Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Jawa Tengah.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai, mengungkapkan sampai sejauh ini situasi Solo aman tidak ada panic buying yang terjadi disejumlah negara yang tejangkit virus corona.
Baca Juga:
Penimbunan Masker Itu Kejahatan Ekonomi dan Bisa Dipidanakan
"Saya sudah cek di lapangan, Solo aman dari panic buying. Masyarakat masih berbelanja sewajarnya," ujar Andy kepada awak media termasuk merahputih.com di Solo, Kamis, (5/3).

Andy mengatakan Polresta Surakarta bekerjasama dengan Disdag Solo dalam mengawasi pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. Hal itu dilakukan karena pusat perbelanjaan ada dibawah pengawasan Disdag Solo.
"Stok kebutuhan bahan pokok di Solo masih normal tidak ada kelangkaan. Pemerintah sudah memberikan himbauan, tidak perlu takut, membeli barang sesuai kebutuhan saja," tutur dia.
Ia mengatakan panic buying sudah ada di daerah lain. Atas dasar pertimbangan tersebut, Andy tidak ingin hal itu terjadi di Solo. Panic buying dapat mengakibatkan ketersediaan bahan pokok dipasar menipis dan harga menjadi melonjak.
"Pengawasan kami sasar pasar-pasar tradisional hingga modern, mini market, hingga pusat perbelanjaan di mall, " kata dia.
Baca Juga:
Ia menambahka andai mendapati warga belanja secara berlebihkan saat berada dikasir patut dicurigai, apakah ditimbun untuk dijual lagi atau dikonsumsu sendiri. Kalau kepergok untuk ditimbun akan diproses hukum.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Wapres Kiai Ma'ruf Sesalkan Adanya Panic Buying oleh Masyarakat