Antara Saracen, Kasus Ahok dan Pilkada 2018

Thomas KukuhThomas Kukuh - Senin, 28 Agustus 2017
Antara Saracen, Kasus Ahok dan Pilkada 2018
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. (MerahPutih.com/Fadli)

MerahPutih.com - Terbongkarnya bisnis busuk penyebaran berita hoax mengandung unsur sara dan adu domba mengingatkan masyarakat pada kasus Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Waktu itu, Ahok diterpa isu seputar penodaan agama yang terjadi saat dia berpidato dihadapan nelayan kepulauan seribu. Akibatnya elektabilitas Ahok anjlok dan kalah di Pilkada DKI Jakarta lalu.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan, berkaca pada kelompok Saracen, bukan tidak mungkin masih ada kumpulan atau grup lain yang menggunakan cara yang sama untuk memenangkan pertarungan politik pada Pilkada 2018 mendatang.

Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam menyeleksi dan menilai konten berita atau informasi. "Publik kita itu kan gampang percaya. Orang lebih percaya berita orang dekat mereka, teman jejaring, teman arisan, teman sekolah dan tanpa di cek dan ricek," ucap Grace kepada awak media, Minggu (27/8).

Buktinya, lanjut dia, kasus Ahok kemarin. Berdasarkan hasil riset Saiful Mujani, dari 100 persen responden yang tau kasus penistaan agama oleh Ahok, 70 persen orang tidak pernah nonton sendiri apa sebenarnya ucapan Ahok di kepulauan seribu, tapi mereka percaya. "Itu buktinya orang kita gampang percaya tanpa di cek," paparnya.

Dengan terungkapnya sindikat yang dikelolah kelompok Saracen ini, dia mengingatkan masyarakat untuk lebih aktif mengafirmasi kebenaran suatu informasi, jangan ditelan begitu saja.

"Agar lebih berhati-hati meskipun dari orang dekat kita. Lebih lagi di cek. Kalau tidak ada di media mainstream patut dicurigai. Kemudian kita patut selektif dengan berita-berita," pungkasnya. (Fdi)

#Saracen
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan