Antara Candaan dan Kepantasan Politik di Ucapan 'Ndasmu etik' Prabowo


Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) dan capres nomor urut du2 Prabowo Subianto. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Viral sebuah video calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang diduga mengejek debat pertama Capres di Pemiliham Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung Selasa (12/12) kemarin di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Prabowo dinilai tidak diterima dengan pertanyaan soal pelanggaran etik Mahkamah Konstitusi (MK) yang didapatnya dari para capres dalam debat kemarin. Dalam video beredar, Prabowo mengatakan 'ndasmu etik'.
Baca Juga:
Prabowo Perintahkan Kader Kerja Keras Dalam 2 Bulan Sebelum Pencoblosan Pilpres
Video itu diupload oleh akun Twitter @ARSIPAJA pada 7 jam lalu dengan durasi 21 detik. Dalam video, ketika Prabowo ucapkan kalimat 'ndasmu etik' langsung disambut tepuk tangan dari tamu yang hadir.
"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu etik," ucap Prabowo di Twitter @ARSIPAJA, yang dikutip Sabtu (16/12). Sontak video jadi sorotan.
Ucapan 'ndasmu etik' itu dikaitkan dengan putusan MK dan Majelis Kehormatan MK (MKMK) soal batas usia capres-capres. Sebab persoalan ini sempat disinggung capres nomor urut 1, Anies Baswedan dalam debat capres perdana di KPU.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mangatakan, bahwa apa yang diucapkan Prabowo soal ndasmu etik dalam cuplikan video tersebut hanya berupa candaan. Ucapan itu tidak ada hubungannya dengan dua lawan politiknya di Pilpres 2024.
"Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra, seribu persen bercanda. Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat," paparnya.
Pengajar Departemen Politik Fisip Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman menilai, pernyataan tersebut menunjukan bahwa Prabowo Subianto hanya seorang politisi medioker dan jauh dari sikap negarawan.
"Respons Prabowo tersebut menunjukkan bahwa beliau sebenarnya hanyalah seorang politisi medioker dan jauh dari sikap negarawan (Statesman),” kata Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (16/12).
Airlangga menyebut, Prabowo tak mencirikan seorang negarawan karena tidak pandai memposisikan diri dan mengedepankan etika dalam tingkah laku bernegara.
"Seorang negarawan adalah figur yang meletakkan prinsip-prinsip etika republik, atau kepantasan politik bersendikan pada prinsip republikanisme dalam laku bernegara," jelasnya.
Airlangga menilai, Prabowo terkesan acuh dalam menanggapi peristiwa politik terkait pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden yang tak bisa dilepaskan dari pelanggaran etik berat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
"Prabowo, telah mengabaikan prinsip kepantasan politik dalam posisinya sebagai politisi," katamu. (Asp/Pon)
Baca Juga:
Bawaslu Solo Telusuri Viral Foto Bantuan Presiden untuk Pendukung Prabowo-Gibran
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Ulangi Perjuangan Diplomasi Ayahnya

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka

Prabowo Lawatan ke Jepang Lanjut Hadiri Sidang Umum PBB, Pulang Tanah Air 27 September

Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI

Profil Djamari Chaniago, Menko Polkam Baru yang Gantikan Budi Gunawan di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo Lantik Menko Polkam Djamari Chaniago, Erick Thohir Jadi Menpora
