ANRI Mengakrabkan Arsip Notaris Batavia ke Publik

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 18 November 2022
ANRI Mengakrabkan Arsip Notaris Batavia ke Publik
Arsip Notaris merupakan salah satu khazanah arsip statis berskala nasional yang dimiliki ANRI. (Foto: MP/Ronggo)

ARSIP Nasional Republik Indonesia (ANRI) kembali menggelar Ekspose Arsip Notaris Batavia dan Daerah Sekitarnya Tahun 1621-1651 di Hotel 101, Jakarta, Kamis (17/11). Arsip Notaris merupakan salah satu khazanah arsip statis berskala nasional yang dimiliki ANRI. Arsip ini memuat catatan tentang kehidupan sehari-hari warga Batavia.

Kegiatan Ekspose Arsip ditujukan untuk memperkenalkan khazanah arsip yang dimiliki ANRI, tema-tema apa yang terdapat di dalam arsip tersebut, dan bagaimana cara mengaksesnya. Kegiatan ini rutin dilakukan, terbuka untuk umum, dan mengundang sejumlah ahli dan peminat sejarah yang ingin memanfaatkan arsip.

"Di antara semua arsip kota Batavia, arsip notariatlah yang paling mengakrabkan kita dengan masyarakat multietnis di kota itu. Sebab orang-orang Asia sering mendatangi kantor notaris," kata Nadia Fauziah Dwiandari, penanggung jawab teknis Inventaris Arsip Notaris Batavia dan Daerah Sekitarnya Tahun 1621-1651.

Lembaga notaris berkembang seiring kedatangan orang-orang VOC atau Kongsi Dagang Hindia Timur ke Indonesia pada awal abad ke-17. Tugas lembaga ini adalah melaksanakan jabatan notaris dengan menyusun akta-akta dan kontrak-kontrak bagi masyarakat umum.

Baca juga:

Arsip Notaris Ungkap Kehidupan Orang Biasa di Batavia

arsip notaris
Untuk mempermudah dan meringankan orang dalam membaca Arsip Notaris, ANRI melakukan inventaris ulang atas Arsip Notaris secara lebih detail. (Foto: Merahputih.com/Yudi Anugrah Nugroho)

Notaris pertama di Batavia bernama Melchior Kerchem (27 Agustus-12 November 1620). Dia bertugas membuat akta dan kontrak terkait wasiat, perdagangan, pernikahan, dan berbagai jenis akte atau perjanjian yang dibtuuhkan untuk melayani masyarakat. Selama menjabat, dia wajib melayani masyarakat tanpa pandang bulu.

Karena itulah, Arsip Notaris memuat beragam keterangan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Batavia. Keterangan ini penting untuk melihat berbagai pola hubungan, masalah, dan kegiatan keseharian masyarakat Batavia.

Meski memuat berbagai keterangan penting dan menarik, Arsip Notaris bukanlah bahan bacaan yang bisa langsung dibaca dengan mudah layaknya buku novel atau surat cinta pasangan. Arsip notaris menggunakan bahasa Belanda lama dan tulisan tangan gaya tertentu. Karena itulah, tak semua orang mampu membaca Arsip Notaris.

Untuk mempermudah dan meringankan orang dalam membaca Arsip Notaris, ANRI melakukan inventaris ulang atas Arsip Notaris secara lebih detail. Arsip ini sebenarnya telah diinventaris pada 2003. Namun, inventaris ini masih belum cukup detail karena hanya memuat informasi pada level file atau berkas sehingga pengguna masih kesulitan untuk melihat informasi yang terkandung di tiap arsip.

Baca juga:

Menelusuri Jejak Sejarah Perlawanan Rakyat Banten di Bibir Kali Cisadane

arsip notaris
Dalam ekspose kali ini, ANRI berupaya kian mengakrabkan Arsip Notaris ke publik. (Foto: Merahputih.com/Yudi Anugrah Nugroho)

Pada 2007, Arsip Notaris diolah kembali dan dimasukkan ke Inventaris Arsip Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dan Pemerintahan Kota Batavia dan Sekitarnya. Namun, deskripsi yang diberikan untuk Arsip Notaris pun masih dinilai terlalu umum. Maka pada tahun anggaran 2022, ANRI kembali melakukan inventaris terhadap Arsip Notaris demi meningkatkan mutu kualitas akses terhadapnya.

"Kalau kita melihat perjalanan ini, barangkali sesuatu yang baru bagi mereka-mereka yang melihatnya, tetapi sejak zaman dimulai inventarisnya pada 2003 telah diadakan perbaikan-perbaikan agar meringankan para pembaca dan dapat memberikan manfaat," kata Drs. Agus Santoso, M.Hum, Direktur Preservasi ANRI.

Ekspose Arsip Notaris sebelumnya digelar di Sentul, Jawa Barat (7/7). Dalam ekspose tersebut, ANRI memperkenalkan tentang kelembagaan notaris di Batavia terbentuk, pentingnya Arsip Notaris, dan pemanfaatan Arsip Notaris yang pernah dilakukan oleh sejumlah sejarawan dan peneliti sejarah.

Dalam ekspose kali ini, ANRI berupaya kian mengakrabkan Arsip Notaris ke publik. Lewat dua pembicara ahli di bidangnya, Didik Pradjoko dari Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI) dan Achmad Sunjayadi dari Program Studi Sastra Belanda FIB-UI, terungkap bahwa Arsip Notaris memuat kemungkinan rekonstruksi kehidupan sehari-hari masyarakat Batavia. (dru)

Baca juga:

Batavia Diambil dari Nama Suku Germanik

#Arsip Nasional RI #Sejarah
Bagikan
Bagikan