MerahPutih.com - Pencarian korban erupsi Gunung Semeru terus dilakukan. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan SAR Dog atau anjing pelacak, untuk mencari korban yang belum ditemukan di lereng Gunung Semeru.
Kanit Polsek Pronojiwo Lumajang, Aipda Andhik Hari Purnomo menjelaskan, ada beberapa anjing pelacak dengan kualifikasi rescue (SAR) dog dan K-9 diterjunkan.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi, Dua Kecamatan Gelap Gulita
"Tentu juga melibatkan relawan lain. Tidak fokus di lereng gunung saja. Masing-masing posko juga melakukan upaya penanganan darurat seperti pencarian dan pelayanan warga di pengungsian," ujarnya, Minggu, (5/12).
Soal pendataan warga yang mengungsi dan korban, memang masih bersifat dinamis. Hal ini lantaran ada beberapa wilayah yang masih terisolasi.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak saat dikonfirmasi mengenani fungsi alarm peringatan bencana yang masih banyak menimbulkan korban, enggan memberikan keterangan secara jelas.
Baca Juga:
Kondisi Terkini Gunung Semeru Usai Erupsi
"Pada kenyataan ini sudah terjadi, kita lihat dari video, skalanya sangat besar dan kemudian berdampak. Saat ini fokus bagaimana menangani korban," kata Emil.
Emil Dardak menyatakan, pihaknya saat ini juga fokus untuk meminimalisir dampak dari Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yaitu psikologis trauma warga.
"Kalau orang sudah keluar rumah pasti punya rasa was-was mengenai keselamatan hidupnya serta harta bendanya," ucapnya.
Baca Juga
Emil Dardak menegaskan, semua itu yang menjadi tindakan tim reaksi cepat, fokusnya saat ini salah satunya adalah mengenai mitigasi. (Budi Lentera/ Jawa Timur)