MerahPutih.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang pamer peringkat Ibu Kota dalam jajaran kota termacet di dunia.
Menurut pria yang karib disapa Uki itu, kebanggaan Anies Baswedan justru aneh jika melihat data yang disajikan oleh Tomtom Traffic Index.
Baca Juga
Belum Ada Komitmen Kuat Pemerintah, Jakarta Bakal Terus Macet
“Selamat untuk Jakarta. Tapi jajaran bapak mohon diajarkan cara membaca data jika tidak ingin disebut berbohong,” kata Uki kepada wartawan, Rabu (19/2).
Selamat untuk Jakarta.Tapi jajaran bapak mohon diajarkan cara membaca data jika tidak ingin disebut berbohong. TIDAK ADA penurunan kemacetan 2018-19, hanya penurunan peringkat. Penurunan peringkat disebabkan kenaikan kemacetan di kota lain. https://t.co/fzvqSYxEhV pic.twitter.com/YJliGeJ0g7
— Dedek Uki (ig: @uki_dedek) (@Uki23) February 18, 2020
Ia mengatakan bahwa peringkat yang turun dari 7 menjadi 10 sejatinya bukan karena kemacetan di Jakarta menurun sehingga grafik peringkat ibukota Indonesia itu menjadi lebih baik.
“Tidak ada penurunan kemacetan 2018-19, hanya penurunan peringkat. Penurunan peringkat disebabkan kenaikan kemacetan di kota lain,” ujarnya.
Namun statemen terakhir Uki ini pun ditambah dengan temuan barunya. Bahwa mengapa Jakarta turun dari peringkat tahun 2018 ke tahun 2019 dalam indeks kota termacet di dunia, yakni karena masuknya 3 (tiga) kota yang baru dimasukkan dalam survei traffic index 2019 milik Tomtom itu.
“Setelah ku teliti website Tomtom, secara teknis, penurunan 3 peringkat Jakarta bahkan bukan disebabkan kenaikan kemacetan kota lain, melainkan dimasukkannya Bengaluru, Manila dan Pune sebagai kota-kota yang diobservasi pada 2019, dimana pada 2018 ketiga kota ini tak dimasukkan,” tegasnya.
Baca Juga
Jakarta Masih Tetap Macet, Tigor: Dapat Sustainable Transport Award 2020 Demi Apa?
Perlu diketahui, bahwa sebelumnya Anies Baswedan telah mengicaukan sebuah informasi kepada masyarakat melalui akun Twitter resminya, bahwa ada penurunan peringkat Jakarta dari daftar kota termacet di dunia.
Alhamdulillah, kita kembali turun 3 peringkat, sesudah turun dari peringkat 4 di 2017 ke peringkat 7 di 2018 dan sekarang peringkat 10 di 2019. Mari bersama #UbahJakarta agar segera keluar dari 10 besar kota termacet dunia.? https://t.co/oEv51Ssdbs
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) February 18, 2020
Sebuah data survei tingkat kemacetan dunia dari lembaga Tomtom diunggah oleh MRT Jakarta melalui infografisnya. Di sana tercantum bahwa ranking kemacetan Jakarta turun jika dibandingkan dengan kota di negara-negara lain yang ikut disurvei. (Knu)