MerahPutih.com - Jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk dapat segera mengatasi banjir di musim hujan tahun ini, mengingat fasilitas yang dimiliki sudah sangat memadai.
"Sistem drainase kita itu kapasitasnya 100 milimeter per hari. Jadi, kalau hujan di bawah 100 milimeter per hari, di jalan utama enggak boleh banjir," tutur Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (29/10).
Baca Juga
PDIP Nilai Anies Hanya Berteori Atasi Banjir, Begini Respons Wagub Riza
Namun, kata Anies, bila curah hujan di atas 100 milimeter per hari Jakarta akan banjir. Tapi, ia menargetkan pada bawahannya agar banjir tersebut bisa kembali surut dalam waktu 6 jam.
"Kita tahu sekarang hujannya ekstrem, apalagi dengan adanya La Nina ini, potensi hujan intensif jangka pendek kan tinggi sekali. Apa kiat-kiatnya? 6 jam harus surut. Jadi, 6 jam sesudah air hujan berhenti, tempat yang terjadi genangan harus bisa surut dalam 6 jam," ungkap Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan kebudayaan ini menekankan, penanganan banjir di Ibu Kota meletakkan fokus pada hasil, bukan hanya proses yang dilakukan pada seluruh sumber daya jajaran Pemprov DKI.
"Sebelum masuk musim hujan dilakukan simulasi, pembagian tugas, operasi-operasi untuk pelatihan. Sehingga, saat kejadian bisa direspons cepat. Kenapa? Karena sekrang petugas lurah, camat, BPBD, itu semua punya target, 6 jam kering," paparnya.
Anies pun memandang penanggulangan banjir yang dilakukan jajarannya saat ini mampu menyurutkan banjir dengan lebih cepat.
Hal ini bisa terjadi karena Pemerintah DKI meningkatkan unsur kesiagaan, tanggap, dan galang dari jajaran Pemprov DKI dalam menanggulangi dampak banjir Jakarta.
"Di awal tahun ini terasa, daerah-daerah yang biasanya kalau banjir tergenang tiga-empat hari, sekarang kurang dari satu hari sudah kering," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga
Pemprov DKI Dirikan Sentra Vaksin di Tempat Pengungsian Banjir