Anies Dinilai Tak Punya Konsep Jelas Soal Penataan Banjir

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 22 Februari 2021
Anies Dinilai Tak Punya Konsep Jelas Soal Penataan Banjir
Gubernur Anies baswedan bersama tim kesiapsiagaan banjir DKI Jakarta. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Jakarta Utara)

Merahputih.com - Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak pernah serius mengatasi banjir Jakarta. Anies Dinilai lebih memilih menyalahkan pihak lain, termasuk dalam banjir Sabtu kemarin.

Ia menyarankan Anies jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal.

Baca Juga:

Mensos Risma Pantau Banjir di Indramayu

"Artinya banjir terjadi karena Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya,” kata Giring, Minggu (21/2).

Giring mengutip data BMKG, bahwa status pintu air Katulampa, Depok, dan Krukut Hulu adalah siaga 4 alias masih normal sejak Sabtu tengah malam sampai Sabtu petang.

"Gubernur Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta," kata pria yang juga seorang penyanyi ini.

Giring memberi contoh soal langkah Gubernur DKI menghapus program normalisasi sungai, lalu menggantinya dengan naturalisasi.

Ia melihat, konsep naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan. "Akibatnya banjir kian memburuk" kata Giring.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Antara)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Antara)

Selain itu, menjelang musim hujan, Giring menyebut tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. "Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua,” tambah dia.

Alih-alih menjatahkan untuk pencegahan banjir, Giring menyesalkan alokasi anggaran untuk hal-hal yang jauh dari kebutuhan mendesak warga.

Baca Juga:

Laporan BPBD DKI, 150 RT di Jakarta Terendam Banjir

Ia mencontohkan anggaran DKI Jakarta dilakukan untuk hal-hal yang dinilai tak perlu. Seperti untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga.

Dari sini, Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. "Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan,” pungkas Giring. (Knu)

#Anies Baswedan #Banjir #Banjir Jakarta #Penyebab Banjir Jakarta #Penanggulangan Banjir Jakarta
Bagikan
Bagikan