Merahputih.com - Pemprov DKI diminta transparan terkait pengadaan kuburan khusus jenazah COVID-19 di Jakarta. Sebab untuk penyediaan lahan makam ini, Pemprov DKI menggelontorkan dana hingga Rp185 miliar.
informasi pengadaan lahan dengan dana yang berasal dari APBD harus dibuka seluas-luasnya ke publik. Jangan sampai pengadaan lahan itu juga tidak transparan dan sengaja ditutup-tutupi.
"Ini sudah indikasi ke arah dugaan mark up anggaran dalam pembelian lahan," ujar Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi saat dikonfirmasi awak media, Minggu (24/1).
Baca Juga
Bupati Sleman Positif COVID-19 Setelah Divaksin, Kemenkes Duga Virus Tengah Inkubasi
Uchok pun mengaku aneh dengan kebijakan Pemerintah DKI era Gubernur Anies yang menutupi pengadaan lahan pemakaman COVID-19. Sampai sekarang belum buka suara perihal masalah pengadaan lahan ini.
Anies baru mengungkapkan pembelian lima lahan pemakaman baru khusus COVID. Tapi soal besar dan sumber anggaran tidak di jelaskan.
"Gubernur DKI diam saja menganggap biasa-biasa saja untuk jaga citra sendiri," ucap Ucok.

Isu tidak transparan pembelian lahan makam COVID-19 pertama kali diungkap oleh Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Gubernur Anies Baswedan mengalokasikan anggaran Rp219 miliar di APBD-P tahun 2020 untuk pengadaan tanah makam. Pemprov DKI beralasan, pengadaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan lahan makam jenazah corona.
Di tengah krisis lahan makam COVID-19, PSI meminta agar Gubernur Anies segera membuka lahan yang telah dibeli. Pemprov DKI dikabarkan sudah membeli Rp185 miliar untuk pengadaan tanah makam.
"Kalau tanah untuk makam tersebut sudah dibayar, maka seharusnya segera digunakan untuk masyarakat. Tapi, realitanya hingga saat ini malah terjadi krisis pemakaman Covid-19,” ucap Wakil Ketua PSI DPRD DKI, Justin Untayana.
Baca Juga
Anggota Komisi D DPRD DKI ini pun menyayangkan Pemprov DKI tidak transparan mengenai lokasi lahan makam yang telah dibeli tersebut.
"Hingga saat ini pun kita tidak tahu di mana lahan tersebut. Ini kan dibeli pakai uang rakyat, tapi mengapa lokasi lahan seolah-olah dirahasiakan?” tanya Justin.
DKI Jakarta sedang mengalami krisis lahan makam COVID-19 akibat penuhnya TPU Tegal Alur, Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa TPU Rorotan, Jakarta Utara saat ini belum bisa digunakan untuk memakamkan jenazah COVID-19. (Asp)