MerahPutih.com - Langkah Gubernur Anies Baswedan membuat program #DariPendopo pada channel YouTube mendapatkan cibiran dari anggota legislator Kebon Sirih.
Langkah Anies di dunia maya itu dinilai untuk menaikkan pamor maju menjadi calon presiden (capres) pada 2024 nanti.
"Akhir-akhir ini (Anies) terlihat tidak fokus di DKI, tetapi agak malu-malu hendak menjadi capres," ujat anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak ketika dikonfirmasi awak media, Senin (13/12).
Baca Juga:
Telanjur Terbit, Anies akan Revisi Aturan PPKM Level 3 Nataru DKI
Anies juga telah mengorbankan kepentingan rakyat demi elektabilitasnya memilih jadi youtuber. Pasalnya, masa jabatan Anies tinggal menyisakan setahun lagi, seharusnya dimanfaatkan untuk memenuhi janji kampanye yang belum terselesaikan.
"Persoalan DKI yang urgent tidak ada dijelaskan langsung ke media. Anies tidak lagi fokus di DKI," paparnya.
Anggota Komisi B ini menyarankan agar Anies segera menghentikan kegiatannya membuat konten di kanal YouTube pribadinya dan fokus bekerja untuk warga Jakarta.
"Sebaiknya kalau mau menjadi capres setelah selesai jabatan gubernur saja agar tidak mengorbankan kepentingan rakyat," tuturnya.
Baca Juga:
Alasan Anies Bikin Channel Youtube
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menepis program #DariPendopo sebagai alat untuk cari panggung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Kendati begitu, Anies mengklaim chanel tersebut khusus membahas kebijakan yang sudah dikerjakannya.
Informasi tersebut baru di-upload satu hari yang lalu di channel Anies Baswedan. Video tersebut telah ditonton sebanyak 18 ribu kali selama 24 jam.
"Ini kaitannya dengan kebijakan kita di Jakarta," jelasnya kepada awak media, Senin (13/12)
Dari pendopo menceritakan perihal kebijakan yang telah dibuat. Satu di antaranya yang membahas soal Kepulauan Seribu.
"Jadi Dari Pendopo itu adalah cerita tentang kebijakan-kebijakan yang kita susun, prosesnya, latar belakangnya, tujuan, aspek-aspeknya. Sehingga ini menjadi informasi yang lengkap," paparnya. (Asp)
Baca Juga:
Anies: JIS Kebanggaan Warga Jakarta, Kita Boleh Bersyukur dan Bangga