MerahPutih.com - Kondisi COVID-19 di Tiongkok, terutama Shanghai dan Ibu Kota Beijing, terus bertambah. Tercatat, terdapat tambahan 1.401 kasus positif dan 19.657 kasus tanpa gejala serta angka kematian mencapai angka 87 di Shanghai.
Otoritas setempat melaporkan, usia rata-rata kematian 81,1 tahun, namun pasien meninggal yang tertua berusia 101 tahun. Saat ini, Kota terkaya di Tiongkok itu sedang menghadapi lonjakan kasus terparah, bahkan lebih parah daripada yang terjadi di Wuhan pada awal 2020.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Nasional Bertambah 382, Jakarta Paling Banyak
Pada Jumat (22/4), Shanghai melaporkan 2.736 kasus positif baru dan 20.634 kasus tanpa gejala. Padahal sehari sebelumnya, hanya ada 1.931 kasus baru dan 15.698 kasus tanpa gejala.
Kasus baru tersebut kebanyakan ditemukan di kawasan tertutup, terkontrol, dan terisolasi, demikian diungkapkan otoritas kesehatan Shanghai. Faktor utama penyebab peningkatan kasus COVID-19 adalah kamar yang kecil dan dapur bersama di beberapa area permukiman lama warga.
Klaster COVID-19 lainnya ada di lokasi proyek pembangunan dan tempat hiburan di kota setingkat provinsi yang berpenduduk 25 juta jiwa itu. Sejak pertengahan Maret tahun ini, Shanghai memberlakukan penguncian wilayah secara parsial.
Direktur Shanghai Shenkang Hospital Development Center, Wanng Xingpeng memaparkan, semua kasus kematian memiliki riwayat penyakit bawaan, seperti tumor ganas, liver, diabetes, dan uremia. Hanya lima pasien yang meninggal yang telah mendapatkan vaksin.

Sementara itu, sejak Jumat hingga Minggu di Beijing terdapat 41 kasus dan seperempat dari kasus positif tersebut berusia 60 tahun. Beijing telah menggencarkan tes PCR secara massal. Bahkan di Distrik Chaoyang yang ditemukan 10 kasus dari satu sekolahan telah menggelar tes PCR massal yang menyasar 3,5 juta warga.
Pada Minggu dilaporkan beberapa pusat perbelanjaan dan pasar di wilayah Ibu Kota itu diserbu warga untuk memborong berbagai kebutuhan pokok sebagai persiapan jikalau ada penguncian wilayah.
Dikutip Antara, beberapa petugas medis dan aparat keamanan telah disebar ke berbagai kawasan permukiman untuk mengawasi pergerakan masyarakat. (*)
Baca Juga:
Penambahan Kasus Harian COVID-19 Ratusan, Pemudik Diminta Tetap Waspada