UNTUK kali pertama, turbin angin mampu menghasilkan lebih banyak listrik daripada pembangkit listrik bertenaga gas di Inggris.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, sepertiga listrik di negara itu berasal dari pembangkit listrik tenaga angin. Demikian terungkap melalui penelitian dari Imperial College London. Penelitian ini dikerjakan oleh Drax Electrical Insights dan didanai oleh perusahaan energi Drax.
National Grid juga telah mengonfirmasi pada periode April lalu bahwa ada penaikan pada pembangkit energi tenaga matahari. Pada 2035, Inggris menargetkan semua listriknya memiliki nol emisi.
"Masih banyak rintangan untuk mencapai jaringan yang benar-benar bebas bahan bakar fosil, tetapi angin yang memasok gas untuk pertama kalinya merupakan tonggak penting," kata peneliti energi di Imperial College Staffell, yang juga bertindak sebagai penulis utama laporan tersebut.
Mayoritas tenaga angin Inggris berasal dari ladang angin lepas pantai. Pemasangan turbin angin darat telah secara efektif telah dilarang sejak 2015 di Inggris. Namun, Perdana Menteri Rishi Sunak setuju pada Desember 2022 untuk melonggarkan pembatasan larangan ini guna mempercepat pembangunan.
Baca juga:

Di bawah aturan perencanaan saat ini, perusahaan hanya dapat mengajukan permohonan untuk membangun turbin angin di darat. Lahannya harus khusus dan diidentifikasi untuk pengembangan dalam rencana penggunaan lahan yang disusun oleh dewan lokal.
Para ilmuwan mengatakan, beralih ke energi terbarukan sangat penting untuk mengekang dampak perubahan iklim yang sudah dirasakan, termasuk di Inggris. Tahun lalu, negeri ini merasakan tahun terpanas sejak pencatatan dimulai.
Tenaga surya dan angin telah mengalami pertumbuhan signifikan di Inggris. Pada kuartal pertama 2023, 42 persen listrik Inggris berasal dari energi terbarukan dengan 33 persen berasal dari bahan bakar fosil seperti gas dan batu bara.
Baca juga:
Kolaborasi Ciptakan Layanan dan Infrastruktur Pengisi Daya Kendaraan Listrik

Mayoritas tenaga angin Inggris berasal dari ladang angin lepas pantai. (Foto: Unsplash/Jesse De Meulenaere)
Namun, penelitian BBC mengungkapkan pada hari Kamis (11/5) bahwa proyek energi hijau bernilai miliaran Pound terhenti karena keterlambatan dalam mendapatkan koneksi ke jaringan.
Beberapa lokasi pembangkit listrik tenaga surya dan angin baru menunggu hingga 10 hingga 15 tahun untuk terhubung karena kurangnya kapasitas sistem kelistrikan.
Selain itu, pembangkit listrik hanya menyumbang 18 persen dari total kebutuhan listrik Inggris. Ada banyak kebutuhan energi yang tidak dapat dipenuhi oleh listrik seperti pemanas rumah, manufaktur, dan transportasi.
Saat ini sebagian besar rumah di Inggris menggunakan gas untuk pemanas mereka. Pemerintah berusaha untuk memindahkan rumah tangga dari boiler gas ke pompa panas yang menggunakan listrik. (aru)
Baca juga: