Anggota Komisi X Prihatin Jika dana BOS Digunakan Buat Makan Siang Gratis


Seorang siswi menunjukan menu makan saat simulasi penerapan program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). (ANTARA/Azmi Samsul Maarif/aa).
MerahPutih.com- Rencana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menjalankan program Makan Siang Gratis menuai polemik.
Anggota Komisi X DPR Fahmy Alaydroes mengungkapkan, rasa keprihatinannya jika dana BOS digunakan untuk mendukung program yang digagas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini. Perbincangan soal Makan Siang Gratis yang merupakan janji dari capres/cawapres sebenarnya belum layak diperbincangkan.
Baca juga:
Simulasi Program Makan Gratis di SMPN 2 Curug, Menu Somay hingga Gado-Gado
Ia mengatakan, banyak persoalan-persoalan di pendidikan seperti kesejahteraan guru, infrastruktur, sarana-prasarana sekolah yang masih memerlukan pendanaan. Bahwa 20 persen anggaran APBN untuk pendidikan harus dijalankan sepenuhnya dengan dikaitkan langsung untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"BOS adalah biaya yang kita pahami sepenuhnya dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan," jelas politikus PKS ini.
Menurut Fahmy, wacana penggunaan dana BOS ini sudah sangat menggelisahkan banyak pihak, terutama para tenaga pendidik dan guru.
"Mereka gelisah, mereka khawatir, apabila dana BOS tergerus untuk program Makan Siang Gratis, padahal sebagian dananya digunakan sebagai penunjang honor mereka, maka mereka akan mengalami kerugian," ujarnya.
Dia berharap, jangan sampai janji kampanye berupa Makan Siang Gratis itu menggerus, menganggu, dan mengotak-atik program BOS yang seharusnya fokus digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Karena berpotensi merugikan para pendidik yang sebenarnya membutuhkan dukungan kesehjateraan," katanya.
Isu dana BOS digunakan buat program makan siang gratis ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Hal ini ia sampaikan sebelum melakukan simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang beberapa waktu lalu.
Anggaran pendidikan dalam APBN jika digunakan untuk membiayai program makanan gratis dikhawatirkan akan semakin menghambat peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sebanyak 60,6 persen ruang kelas pada sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) dalam kondisi rusak pada tahun ajaran 2021/2022 sehingga seharusnya permasalahan Ini yang menjadi fokus perhatian pemerintah.
Saat ini, banyak SD yang mengeluhkan bahwa dana BOS untuk siswa kurang karena per anak setiap tahun hanya mendapat Rp 900 ribu atau per hari sekitar Rp 2.830. (*)
Baca juga:
Gus Miftah Sebut Program Makan Siang Prabowo Serupa dengan Ajaran Nabi Ibrahim
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Usai Ramai Siswa Dapat Barang Mentah, BGN Tegaskan Makan Bergizi Gratis Bisa Diberikan Saat Libur Sekolah

Prabowo Perintahkan Segera Perluas Cakupan Makan Bergizi Gratis

Program Sekolah Rakyat Diintegerasikan Dengan Makan Bergizi Gratis

Prabowo Makan Siang Bareng Jusuf Kalla, Saling Bertukar Pikiran

8 BUMN Diperintahkan Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Ini Daftarnya

RDP Badan Gizi Nasional dengan Komisi IX DPR Bahas Program Makan Bergizi Gratis

Anggaran Buat Promosi Makan Bergizi Gratis Rp 10 Miliar

FAO Diklaim Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis

Pemprov DKI Uji Coba Kedua Makan Gratis dengan Harga Rp 20 Ribu Per Porsi

Susu Belum Diputuskan Masuk ke Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
