Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Pemprov Waspadai Penyebaran Varian Baru COVID-19
MerahPutih.com - Dua kasus varian COVID-19 dari India atau B1617 sudah terdeteksi di DKI Jakarta. Varian ini masuk dalam kategori "variant of interest" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth mengatakan, Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Kesehatan harus segera melakukan tracing kepada dua kasus tersebut yang pernah memiliki kontak erat.
"Dinkes DKI harus bergerak cepat usai mendapatkan informasi tersebut. Lakukan tracing kepada kedua orang tersebut, supaya jangan sampai penyebaran cepat terjadi, hingga tidak terjadi gelombang kedua COVID-19 di Jakarta," kata Hardiyanto Kenneth dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (8/5).
Baca Juga:
PSI Pertanyakan Kesiapan Anies atas Lonjakan Kasus Varian COVID-19 India
COVID-19 varian of concern atau mutasi yang ada di India dan Eropa penularannya sangat cepat. Hal tersebut sangat berbahaya jika sudah masuk ke Jakarta.
"Sangat berbahaya jika sudah masuk ke Jakarta. Pemprov DKI harus benar-benar fokus dan berupaya keras untuk bisa menghentikan penyebaran virus tersebut, karena dikhawatirkan angka COVID-19 kembali meroket. Dan sangat sulit dibayangkan jika angka COVID-19 kembali meledak," tegas pria yang akrab disapa Kent itu.
Kent pun meminta kepada pemerintah untuk mengetatkan pengawasan di pintu-pintu kedatangan terhadap warga negara asing (WNA). Terutama mereka yang berdomisili di India dan yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun 14 hari.
"Harus lebih ketat lagi pengawasan di pintu-pintu kedatangan WNA dan pekerja migran, lalu jika ada yang mempunyai riwayat perjalanan ke India harus segera di karantina selama 14 hari," tutur Kent.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta itu pun meminta kepada masyarakat untuk tidak lengah, meskipun sudah menjalani vaksinasi COVID-19 tahap 1 dan 2 tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Saya menghimbau masyarakat untuk tidak panik. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mematuhi prokes sebagai bentuk perlindungan diri dari penularan COVID-19," tuturnya.
Baca Juga:
PSI Pertanyakan Kesiapan Anies atas Lonjakan Kasus Varian COVID-19 India
Selain itu, Kent juga meminta kepada warga Jakarta khususnya, agar tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman jika tidak ada kebutuhan yang sangat mendesak.
Dikhawatirkan terjadi lonjakan kembali angka COVID-19 di Indonesia dan bisa menjadi klaster baru, mengingat saat ini varian baru virus Covid-19 dibeberapa negara sudah masuk ke Indonesia.
"Kadang karena kepolosan, kita menggangap diri kita sehat dan prima, padahal tanpa kita sadari di perjalanan pulang mudik, diri kita sudah terpapar COVID-19 ini. Jangan jadikan mudik Lebaran kali ini menjadi duka, bukan suka cita," sambung Kent. (*)
Baca Juga: