Anggota DPR Minta Pemerintah Lakukan Perlindungan Maksimal terhadap WNI di Taiwan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 07 Agustus 2022
Anggota DPR Minta Pemerintah Lakukan Perlindungan Maksimal terhadap WNI di Taiwan
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani. (ANTARA/HO-DPP Partai Golkar)

MerahPutih.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan, sekitar 300 ribu warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan dalam kondisi aman, menyusul ketegangan pasca-kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke pulau itu yang memicu kemarahan Tiongkok.

Mesti demikian, anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meminta pemerintah fokus memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh WNI di Taiwan.

"Saya ingin memastikan pemerintah fokus memberikan perlindungan maksimal bagi setidaknya 300 ribu WNI yang ada di Taiwan; terdiri dari pekerja migran dan lainnya yang belum terdata seperti ABK dan pekerja sektor-sektor yang lain," kata Christina saat dikonfirmasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/8).

Baca Juga:

Tiongkok Kerahkan Kapal Selam Nuklir di Dekat Taiwan

Dia mengingatkan Kemenlu untuk mematangkan rencana kontijensi untuk mengantisipasi perkembangan atau dinamika di Taiwan.

Langkah itu menurut dia sangat penting karena untuk Taiwan ada beberapa faktor yang berbeda dari negara-negara lainnya yaitu perwakilan Indonesia di Taiwan adalah lembaga nondiplomatik dengan jumlah personel terbatas.

Karena itu dia menilai, pemerintah RI perlu sedini mungkin mempersiapkan skenario perlindungan WNI agar jika dalam situasi tertentu diperlukan untuk mengambil langkah evakuasi nantinya bisa berjalan baik.

"Tentu perlindungan WNI jadi fokus perhatian kita, apalagi jumlah fantastis tiga ratus ribu itu bukan jumlah yang sedikit. Maka mematangkan rencana-rencana kontijensi sudah pasti harus dilakukan," ujarnya, dikutip Antara.

Baca Juga:

Perihal Taiwan, Indonesia Dorong AS dan Tiongkok Kurangi Ketegangan

Christina menjelaskan terdapat sekitar 237 ribu pekerja migran Indonesia yang lokasinya tersebar di berbagai municipalities di Taiwan.

Selain itu menurut dia, di Taiwan juga banyak anak buah kapal letter of guarantee (ABK LG) yang berangkat dengan tidak menggunakan skema pengiriman PMI.

"Mereka ini tidak terdata sehingga kita tidak mengetahui keberadaannya saat ini. Maka tentu saja krusial untuk mematangkan upaya kontijensi sejak sekarang untuk mengantisipasi situasi-situasi seperti ini juga," katanya.

Sebelumnya, Kemenlu memastikan keamanan sekitar 300 ribu WNI di Taiwan menyusul kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke pulau itu yang memicu kemarahan Tiongkok.

“Saat ini kondisi WNI di Taiwan masih tetap tenang dan aman. Insyaallah, tidak ada eskalasi lebih lanjut,” kata Direktur

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menjelaskan bahwa Indonesia telah mengantisipasi kunjungan Pelosi sebagai hal yang akan menciptakan kondisi tidak kondusif dan berpotensi menimbulkan ketegangan.

Indonesia juga menyampaikan kekhawatiran tentang meningkatnya rivalitas di antara kekuatan besar dunia, justru di saat negara-negara sedang menata kembali ekonomi mereka yang terdampak pandemi COVID-19. (*)

Baca Juga:

Indonesia Diminta Buka Suara Terkait Kunjungan Pelosi ke Taiwan

#Taiwan #Tiongkok #WNI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan