Anggota DPR Minta Menkes Terbuka Soal Jumlah Alat dan Pasien Dites Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 11 Maret 2020
Anggota DPR Minta Menkes Terbuka Soal Jumlah Alat dan Pasien Dites Corona
Warga memeriksakan kesehatan di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.

MerahPutih.com - Anggota Komisi IX DPR Dewi Aryani meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terbuka soal jumlah alat tes dan pasien yang sudah dites karena diduga terjangkit virus corona (COVID-19).

"Menkes sebaiknya jujur ada berapa jumlah alatnya dan berapa jumlah pasien yang sudah dites dalam beberapa waktu ini," kata Dewi di Jakarta, Selasa (10/3).

Baca Juga:

Kasus Ke-27 Virus Corona Masih Misterius, Diduga Penularan Lokal

Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu membandingkan dengan Singapura, Korea, dan lain-lain yang sudah melakukan tes kepada puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang.

"Masak Indonesia hanya melakukan tes kepada sebanyak 300-an orang saja. Tidak masuk akal dengan luasan wilayah dan pintu masuk ke negara ini yang begitu banyak dan beragam. Something is just not right," ujar Dewi seperti dikutip Antara.

Anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan) DPR RI Dewi Aryani. (ANTARA/dokumentasi pribadi)
Anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan) DPR RI Dewi Aryani. (ANTARA/dokumentasi pribadi)

Berdasar temuan di lapangan, lanjut Dewi, prosedur dan proses yang dilakukan dalam melakukan tes terhadap pasien memakan waktu 3-5 hari. Semua tes swab pasien dikirim ke Kemenkes untuk diuji dan hasilnya dikembalikan lagi ke rumah sakit rujukan dengan rentang waktu antara 3 hingga 5 hari.

Baca Juga:

Kisah Pelajar Indonesia Berjuang Menghadapi Corona di Tiongkok

"Itu pun masih di wilayah Pulau Jawa. Bagaimana jika rumah sakit rujukan berada di luar Pulau Jawa dengan lokasi yang jauh dari pusat kota dan bandara?" ujar Dewi.

Oleh karena itu, Dewi meminta pemerintah lebih terbuka dan jika memang dibutuhkan hendaknya segera melakukan langkah cepat untuk menambah alat dan menambah jumlah orang yang dites.

"Bukan untuk membuat panik, tapi lakukan secara proporsional merata di semua provinsi. Jangan anggap sepele dan santai menyikapi hal ini," tandas Dewi. (*)

Baca Juga:

Virus Corona 'Tumbangkan' Penjualan iPhone dan Android

#Menteri Kesehatan #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan