AKTRIS Angelina Jolie ikut memberikan dukungannya kepada Ukraina yang baru diinvasi Rusia. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Jolie mengirimkan doa kepada masyarakat Ukraina.
"Seperti kalian semua, saya berdoa untuk orang-orang di Ukraina," ujar Jolie, Kamis (24/2) waktu setempat.
Ia kemudian mengatakan akan bekerja sama dengan badan pengungsian PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) untuk memberikan perlindungan kepada para korban perang.
BACA JUGA:
"Rekan-rekan UNHCR dan saya akan fokus pada segala kemungkinan yang bisa dilakukan untuk memastikan perlindungan dan hak asasi bagi mereka yang telantar dan para pengungsi di wilayah tersebut," ujar Jolie.
Bintang Salt itu mengaku pihaknya menerima laporan korban dan orang-orang mulai meninggalkan rumah untuk mencari perlindungan. Dalam pernyataannya, Jolie kembali mengingatkan tentang hukum internasional yang berlaku.

"Ini terlalu cepat untuk mengetahui apa yang akan terjadi, tetapi pentingnya momen ini--untuk masyarakat Ukraina dan aturan hukum internasional--jadi tidak dapat dilebih-lebihkan," tutup Jolie.
Tahun lalu, aktris 46 tahun itu menjual bagian sahamnya di winery Chateau Miraval kepada oligarki Rusia, Yuri Shelfer. Saham Jolie dibeli Tenute del Mondo, bagian dari perusahaan vodka Stoli Group, yang dikendalikan Shelfer. Penjualan itu kini menjadi bermasalah setelah mantan pasangannya, Brad Pitt, menuntut pembatalan.
Selain Jolie, sejumlah musisi Ukraina dan Rusia kompak mengutuk serangan dan perang yang terjadi antara dua negara bertetangga tersebut.
Presiden Rusia Valdimir Putin mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang mencoba mengintervensi keputusannya. “Rusia atas memberikan jawaban segera atas intervensi. Sebuah konsekuensi yang tak pernah diketahui sejarah akan mengikuti,” ancam Putin, dikutip The New York Times.
Perang sudah pecah di beberapa wilayah di Ukraina setelah Putin mengumumkan operasi militer khusus di wilayah Donbas, Kamis (24/2) pagi. Ukraina dan Rusia saling klaim sudah menjatuhkan pihak lawan hingga Kamis siang waktu setempat. Sementara itu, warga Ukraina dilanda kebingungan di tengah situasi mencekam. Seiring dengan meningkatnya ketegangan dan konflik, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Jumat (25/2), setidaknya 137 orang terbunuh dan 316 lainnya terluka dalam serangan oleh Rusia.(DGS)