Angelina Ayuni Praise, Pemudi Penari dari Timur Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Minggu, 31 Oktober 2021
Angelina Ayuni Praise, Pemudi Penari dari Timur Indonesia
Yuni terus mewariskan tarian timur Indonesia (Foto: Instagram/@ayunii_praise)

INDONESIA salah satu negara mempunyai beragam budaya, salah satunya ialah tarian yang sangat unik di masing masing daerah.

Namun sayangnya, menurut Statistik Kebudayaan 2016 yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat total kesenian yang diperkirakan akan punah mencapai 167. Rinciannya ialah seni pertunjukan (30), seni rupa (1), seni musik (33), seni tari (58), teater (6), kriya (1), tradisi lisan (1), sastra lisan (5), permainan rakyat (4), tutur (20), beladiri tradisional (4), dan tradisi (2).

Baca Juga:

Mahasiswa Negeri Aing Jagonya Soal Fashion saat 'Ngampus'

Punahnya kesenian Indonesia dikarenakan adanya perkembangan zaman yang semakin maju membuat era globalisasi juga makin meluas. Untuk itu dibutuhkan anak muda bangsa Indonesia yang ingin menyuarakan budaya masing masing daerahnya. Beruntung Indonesia masih memiliki Angelina Ayuni Praise, penari yang berasal dari Timur Indonesia, tepatnya di Manggarai.

Komunitas Gelonai Art. (Foto: Instagram/@gelonaiart)

Kesenangannya akan dunia tari sudah dikenal sejak dia kecil. Penari yang biasa dipanggil Yuni ini diajari oleh orang tuanya untuk menari sejak kecil. Orang tuanya mempunyai sanggar tari, dan dari situlah minat dan keahlian Yuni sebagai penari diasah.

Setelah beranjak dan sudah menempuh masa SMA, Yuni memutuskan untuk mempertajam keahliannya di dunia tari. Akhirnya Yuni melanjutkan pendidikannya di Jakarta Institute Of Art Dance Art Faculty Of Performing Arts.

Baca Juga:

Pemuda Pejuang Mimpi Berhasil Jadi Pelancong Mandiri

Saat mengikuti perkuliahan di Jakarta Yuni bertemu dengan anak- anak dari Manggarai, yang menempuh pendidikan di bidang seni juga. Dari situ Yuni melihat banyak sekali anak- anak Timur berkumpul yang terdiri dari pencinta seni rupa namun tidak mempunyai Komunitas.

Sebelumnya Yuni memang ingin berkarya dengan membawa nama dari Indonesia Timur. Dari mulai rapat kecil- kecilan dan pertunjukan, lalu Yuni membuat komunitas yang diberi nama Gelonai art.

Gelonai Art selalu tampil dengan kain tenun. (Foto: Instagram/@gelonaiart)

Mulai dari situ kelompok Gelonai art, membuat acara seni kecil-kecilan sampai bekerja sama dengan beberapa komunitas rantauan di Jakarta. Karena kemauan bersama untuk ingin selalu tampil dan eksis dipanggung, akhirnya komunitas ini selalu dapat panggilan dari beberapa acara festival di jakarta dan stasiun televisi. Dalam penampilannya, komunitas ini selalu menggunakan kain tenun dari Indonesia Timur.

Karena semakin seringnya komunitas ini tampil di beberapa acara, membuat banyak anak rantau lain menjadi antusias untuk menggeluti seni tari. Lalu sempat ada acara yang pada saat itu Yuni diminta untuk tampil namun kekurangan penari. Yuni membutuhkan penari tambahan, sehingga Yuni mengajak teman-teman kampus yang bukan anak Manggarai.

Karena ketekunan sebagai penari dan mengajak anak- anak rantau untuk membudidayakan kebudayaan Indonesia Timur, membuat Angelina Ayuni Praise terpilih sebagai salah satu 10 Koreografer perempuan se-Indonesia.

Sekarang, Yuni sedang mengajar SMK 3 komodo di Labuan Bajo, sekolah baru yang membuka kompetensi ekowisata bahari dan seni tari. Selain itu, Yuni juga mempertajam kemampuannya dengan melanjutkan kuliah tambahan. (jhn)

Baca Juga:

Pemudi Timur yang Andal Menenun

#Oktober Pemuda Jagoan Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan