Andi Arief: Perlakukan Habib Rizieq dengan Adil
MerahPutih.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief angkat bicara terkait pemulangan Habib Rizieq Shihab sebagai syarat rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo. Menurutnya, perlu keluasan hati untuk menerima dan memperlakukan Rizieq dengan adil.
"HRS sebagai warga negara ingin kembali ke tanah air, juga perlu keluasan hati untuk menerima dan memperlakukannya dengan adil. Ini soal mudah, soal hati bersih," tulis Andi di akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat (12/7)
BACA JUGA: Dahnil Sisipkan Pemulangan Habib Rizieq di Agenda Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo
Mantan aktivis 98 itu menegaskan bahwa untuk menerima Jokowi sebagai pemenang Pilpres juga perlu kebesaran hati. Apalagi, keputusan itu ditetapkan oleh Mahkmah Konstitusi.
"01 dinyatakan menang oleh MK, perlu kebesaran hati untuk menerimanya sebagai kenyataan," lanjutnya.
Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu ke tanah air bisa menjadi bagian dari rekonsiliasi Prabowo Subianto dan Jokowi.
"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia," kata Dahnil melalui akun Twitter pribadinya @Dahnilanzar, Kamis (4/7).
BACA JUGA: Habib Rizieq bakal Kembali ke Indonesia, Polisi akan Lanjutkan Kasusnya
Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu berharap pada periode pemerintahan Presiden Jokowi jilid dua tidak ada lagi kriminalisasi terhadap ulama. Dahnil juga berharap ulama-ulama yang kritis terhadap pemerintah tidak disudutkan dengan berbagai stigma radikalis dan ekstremis.
"Setop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, setop narasi-narasi stigmatisasi radikalis, dan lain-lain," ujar Dahnil.
Prabowo sebelumya sempat berjanji jika memenangi Pilpres 2019 akan membawa pulang Rizieq Shihab ke Indonesia. Seperti diketahui, pentolan FPI itu sudah berada di Arab Saudi sejak pertengahan 2017 menyusul kasus hukum yang menjeratnya.
BACA JUGA: Mahfud MD Setuju Habib Rizieq Harus Dipulangkan
Wacana rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo hingga saat ini belum juga terealisasi. Padahal, lima tahun lalu, kebekuan politik sempat mencair setelah Jokowi dan Prabowo saling bertemu untuk pertama kalinya selama Pilpres 2014. (*)