Finansial

Ancaman Resesi Reda, Kripto Terus Meningkat

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 22 Juli 2022
Ancaman Resesi Reda, Kripto Terus Meningkat
10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak bergerak optimis ke zona hijau. (Foto: Unsplash/Kanchanara)

PERGERAKAN market aset kripto pada Rabu (20/7), membuat para investor tersenyum gembira. Cuaca cerah masih menyelimuti market kripto yang nilainya terus melesat tinggi.

Mengutip laman CoinMarketCap pada Rabu (20/7), 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak bergerak optimis ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Bahkan, nilai Bitcoin (BTC) naik 5,86 persen ke USD 23.393 (sekitar Rp 351 juta) per keping dalam sehari terakhir.

Sementara, nasib Ethereum (ETH) juga sama baik, meroket 1,31 persen ke USD 1.545 (sekitar Rp 23,2 juta) di waktu yang sama. XRP, Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami kenaikan masing-masing 4,18 persen, 8,87 persen, 3,78 persen, dan 3,72 persen.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat investor kembali menyerbu market kripto lantaran kinerja dolar AS yang sedang melemah sehingga membangkitkan gairah aksi beli di instrumen aset berisiko, termasuk saham. Kinerja baik juga tercermin dari gerakan pasar saham AS.

Baca juga:

Gudang Kripto Indonesia Siap Sambut Investor Pemula

Ancaman Resesi Reda, Kripto Terus Meningkat
Tokocrypto Market Signal 20 Juli 2022. (Foto: Tokocrypto)


"Investor tampaknya tengah mengabaikan potensi resesi ekonomi AS dengan indikator nilai dolar AS yang terus melemah. Kemudian, mereka tak ingin kelewat fase bullish terhadap BTC yang akhirnya melakukan rentetan aksi beli. Namun, di sisi lain ada investor yang akhirnya tergoda untuk segera merealisasikan profit taking, sehingga gerakan market saat ini agak datar," kata Afid, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Rabu (20/7).

Lebih lanjut, Afid menerangkan investor juga tak mau terlampau optimis masuk ke market kripto karena lebih memilih untuk menanti hasil rapat bank sentral AS, The Fed pada 27-28 Juli. Menurut pantauan Tokocrypto, tampaknya The Fed bakal konsisten dengan komitmennya yang bakal mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada bulan ini.

Baca juga:

Edukasi Jadi Kunci Dorong Investasi Kripto

Ancaman Resesi Reda, Kripto Terus Meningkat
Kinerja baik juga tercermin dari gerakan pasar saham AS. (Foto: Unsplash/Pierre Borthiry)

Secara umum Afid menjelaskan, reli kencang aset kripto tengah pekan ini disebabkan oleh beberapa faktor penting. Pertama, sepinya sentimen makroekonomi dan ketegangan geopolitik, membuat investor memanfaatkan untuk melakukan aksi beli.

Investor merasa bahwa kinerja keuangan beberapa emiten keuangan di pasar saham AS yang di atas ekspektasi menjadi indikasi bahwa ekonomi AS sebenarnya terbilang solid. Terlebih, nilai dolar AS juga melemah sehingga membangkitkan gairah market.

Hal kedua, dari faktor ekosistem kripto. Investor menyambut positif pengumuman mengenai tanggal upgrade jaringan ETH, The Merge yang dijadwalkan selesai pada 19 September 2022. Alhasil, market ETH dan Ethereum Classic (ETC) mengalami short squeeze selama beberapa hari belakangan.

Faktor ketiga secara teknikal, harga BTC yang menembus di atas level psikologis USD 22 ribu (sekitar Rp 330 juta) membuat pelaku pasar tergerak melakukan aksi akumulasi. Alhasil, kini nilai kapitalisasi pasar kripto sukses kembali tembus di atas USD 1 triliun (sekitar Rp 15.041 triliun).

Selain itu dari indikasi dari Fear and Greed Index, volume perdagangan Bitcoin tampaknya berjalan normal setelah lonjakan besar-besaran dicatat pada bulan Juni lalu. Saat ini, sentimen cukup membaik walaupun masih dalam status Extreme Fear di dalam pasar kripto. (and)

Baca juga:

Perempuan Mulai Berinvestasi pada Uang Kripto

#Finansial #Crypocurrency
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan