Anak Tak Boleh Ngedot di Atas Umur Empat Tahun
TERNYATA ada batas waktu maksimal bagi si kecil dalam menggunakan dot atau pengganti puting susu ibu. Menurut dokter spesialis gigi anak dari Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), Eriska Riyanti, anak boleh menggunakan dot hingga usianya tak lebih dari empat tahun.
"Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia menyarankan penggunaan dot tidak lebih dari maksimal usia anak 4 tahun. Pada saat itu, (kemampuan motorik halus) anak-anak sudah sempurna ditambah pola mengunyah (selain menelan, menghisap sejak lahir)," katanya dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar secara daring, dikutip Antara, Sabtu (29/5).
Baca juga:
Perempuan yang juga menjabat sebagai ketua peneliti di Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran (UNPAD) itu, ketika anak berusia empat tahun, kemampuan motorik halusnya atau oromotor harus berkembang dengan baik. Karena jika motoriknya ini tak berkembang dengan baik, maka proses mekanisme makanan sampai ke dalam perut tak berlangsung baik.
Baca juga:
Dikutip laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kemampuan oromotor merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk juga koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini. Kemampuan ini hanya bisa didapat dengan melatihnya secara bertahap.
"Jadi, anak sudah harus belajar menggunakan otot-otot lainnya di sekitar wajah setelah usia 4 tahun. Setelah 4 tahun mulai bergeser menggunakan gelas, anak sudah bisa meminum dengan memegang gelas sendiri," katanya.
Dot umumnya menjadi pilihan ibu ketika anak tak bisa mendapatkan ASI langsung karena berbagai penyebab. Dalam memilih dot yang tepat, Eriska merekomendasikan produk yang banyaknya sesuai dengan rongga mulut anak. Tujuannya agar tak menimbulkan alergi atau masalah kesehatan lainnya.
"Dari bentuk harus yang menyerupai mekanisme saat anak meminum ASI (dari puting ibu). Rekomendasi dot orthodontic (dot yang didesain secara fisiologis) yang menyerupai puting ibu merupakan satu pertimbangan utama memilih dot," tutur pungkas Eriska. (Yni)
Baca juga: