Games

Anak Luka Parah Akibat Tiru Adegan di Game, Keluarga Ini Tuntut Perusahaan Pembuatnya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 19 Mei 2020
Anak Luka Parah Akibat Tiru Adegan di Game, Keluarga Ini Tuntut Perusahaan Pembuatnya
Seorang anak luka parah usai lompat dari gedung karena tiru adegan di game (Foto: odditycentral)

SEBUAH keluarga di Tiongkok baru-baru ini menggugat raksasa game Tiongkok, Tencent. Hal itu dilakukan usai dua anak mereka mengalami cedera usai melompat dari gedung, untuk melihat apakah mereka akan hidup kembali seperti karakter video game favorit mereka.

Kedua bocah berusia 11 dan 9 tahun itu, dilaporkan menjadi kecanduan video game populer Mini World dan Game of Peace, selama lockdown akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga:

Ajak Gamers Agar Tetap di Rumah, Sony Bagi-Bagi Game PS4 Gratis

Saat pandemi, orang tua dari kedua bocah itu membelikan mereka smartphone. Lalu bocah tersebut menghabiskan hingga delapan jam sehari untuk memainkan dua game mobile itu di rumah, yang terletak di Handan, Tiongkok.

Awalnya orang tua dari anak-anak tersebut membelikan mereka smartphone untuk menghibur ditengah pandemi virus Corona (Foto: odditycentral)

Seperti yang dilansir dari laman odditycentral, kedua anak tersebut melompat dari gedung tempat tinggal keluarga setinggi 50 kaki, untuk melihat apakah mereka akan hidup kembali, seperti halnya avatar video game mereka. Hingga akhirnya dua bocah tersbut terluka parah, patah tulang dan membutuhkan beberapa prosedur bedah.

"Bocah tersebut berkata 'mari kita lihat apakah kita akan hidup kembali seperti dalam permainan', kemudian bocah itu dan bocah yang satunya mencoba melompat dari gedung," ungkap bocah berusia 11 tahun pada wartawan.

Baca Juga:

Mantap! Apple Maps Akan Tampilkan Tempat-tempat Test COVID-19

Lebih lanjut bocah 11 tahun itu menuturkan "Awalnya aku dan adikku takut, saya menyuruhnya untuk menutup matanya, lalu saya memegang tangannya dan melompat lebih dulu. saya tak ingat apa yang terjadi setelah itu."

Bocah tersebut melanjutkan ceritanya, dia menjelaskan jika ingin mencoba melihat apakah mereka bisa terbang atau hidup kembali, seperti dalam Game of Peace dan Mini World. Karena dalam mode kreatif Mini World, kamu tidak pernah mati dan tidak peduli berapa kali kamu jatuh.

Sebelum melompat, kedua anak tersebut beranggapan jika akan hidup kembali (Foto: odditycentral)

Shen Haiyong, ayah dari kedua bocah tersebut, melihat putrinya yang masih muda dengan luka besar di pipinya dan matanya terbuka lebar. Dia pun langsung membawa anak-anaknya ke rumah sakit.

Kedua anak tersebut dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu, dan menjalani berbagai operasi yang dibayar dengan sumbangan dan uang yang dipinjam dari kerabat.

Sekarang, orang tua mereka ingin perusahaan video game seperti Tencent membayar ganti rugi karena membuat anak-anak kecanduan game mereka.

"Anak-anak kita tidak pernah seperti ini sebelum mereka mulai memainkan permainan ini, Mereka tidak pernah kecanduan ini. Mereka pandai di sekolah,” tutur Fu Ruixia, ibu kedua anak tersebut.

Media Tiongkok melaporkan, bahwa Tencnet yang memiliki Game of Peace dan Mini World, telah menolak untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut, dan mengklaim bahwa insiden itu terinspirasi oleh mekanik di Mini World, yang dikembangkan oleh pengembang Miniwan Technology Co Ltd, tetapi dimiliki oleh Tencent.

Sementara itu, bocah berusia 11 tahun yang selamat dari kejadian tragis tersebut, akhirnya menyadari bahwa kenyataan sangat berbeda dari dunia yang digambarkan dalam video game.

"Segala sesuatu dalam game itu adalah bohong, orang tak bisa hidup kembali. Kita hanya memiliki satu kehidupan, jadi kita harus menghargainya," pesan bocah tersebut. (Ryn)

Baca Juga:

Bill Gates Ajak Para Pemimpin Dunia untuk Perangi Virus Corona

#Mobile Game #Game #Viral
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan