AMSI Minta Media Kedepankan Kode Etik Jurnalistik Beritakan Corona

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 03 Maret 2020
AMSI Minta Media Kedepankan Kode Etik Jurnalistik Beritakan Corona
Ilustrasi (Foto: Pixabay/freakwave)

Merahputih.com - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut menilai, maraknya pemberitaan virus Corona (Covid-19) yang menjadi konsumsi masyarakat luas.

Wenseslaus pun mengimbau kepada para pemilik media untuk tidak hanya mengedepankan traffic dan ratting saja dalam menurunkan produk jurnalistiknya, melainkan tetap mengedepankan apa yang disebut dengan kode etik jurnalistik.

Baca juga:

Viral! Hindari Virus Corona, Perempuan Ini Gunakan Kostum Jerapah Ke Rumah Sakit

“AMSI menghimbau pimpinan dan pemilik media anggota AMSI di seluruh Indonesia untuk mengedepankan kode etik jurnalistik dalam pemberitaan,” kata Wenseslaus dalam siaran persnya, Selasa (3/3).

Dia juga mengimbau kepada para awak media, pemimpin media dan pemilik media anggota AMSI agar mengikuti beberapa hal yang diutarakannya. Antara lain adalah dengan selalu merahasiakan identitas lengkap dari para pengidap Coronavirus untuk menjaga privasi.

“Identitas penderita virus Corona harus dirahasiakan. Nama, alamat dan data pribadi pasien tidak boleh disebarluaskan. Media wajib memastikan pemerintah sudah menangani para penderita secara maksimal dan melakukan segala yang diharuskan demi mencegah penyebaran virus ini,” tutur Wenseslaus.

Warga Iran memakai masker pelindung di Kota Tehran, Iran, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/WANA via REUTERS/Nazanin Tabatabaee/wsj.
Ilustrasi: Warga Iran memakai masker pelindung di Kota Tehran, Iran, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/WANA via REUTERS/Nazanin Tabatabaee/wsj.

Media disarankanya tidak menurunkan berita yang justru membuat masyarakat panik dan lebih fokus terhadap diri sendiri. Padahal menurutnya, penyebaran virus Corona yang dikabarkan sudah menjangkit WNI di dalam negeri itu harus disikapi dengan cara bersama-sama seluruh stakeholder yang ada bersama dengan pemerintah.

“Hindari konten berita yang memicu publik menjadi panik. Konten seperti itu tidak akan membantu siapapun, tidak akan membantu negara, atau masyarakat dalam menangkal penyebaran virus ini dan menangani mereka yang tertular,” tuturnya.

Media harus memperbanyak konten-konten berita yang sifatnya edukatif, tentang bagaimana cara penularan, cara mengantisipasi, cara bersin dan cara batuk agar virus apapun tidak menular ke keluarga, sahabat di kantor, atau orang lain di area publik yang mereka kunjungi.

Baca juga:

Cegah Virus Corona, Tiongkok Lakukan Cuci Uang

Konten-konten yang sifatnya memberikan edukasi publik bahwa peluang sembuh dari virus ini sangatlah besar harus terus disuarakan. "Tumbuhkan optimisme lewat data. Data kesembuhan tersedia di banyak negara,” paparnya.

Apalagi saat ini bahkan di negara tetangga Indonesia, yakni Vietnam pun sudah sampai mengumumkan jika semua pasien yang terkena virus Corona ini sembuh total. “Kehati-hatian sangat penting, tapi ketakutan dan paranoid tidak membantu apa-apa, malah justru memparah suasana,” imbuhnya. (Knu)

#Virus Corona #Agus Kuncoro #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Bagikan