Otomotif

Amerika Serikat Investigasi Sistem Autopilot Tesla, Ada Apa?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 18 Agustus 2021
Amerika Serikat Investigasi Sistem Autopilot Tesla, Ada Apa?
Sistem Autopilot Tesla tengah diinvestigasi oleh Amerika Serikat (Foto: edmuns)

SISTEM autopilot Tesla dikenal sangat canggih. Saking canggih dan terkenalnya, banyak para pemilik mobil Tesla yang mengunggah ke media sosial, tentang fitur mutakhir itu.

Namun, dibalik kecanggihannya, Pemerintah Amerika Serikat telah melakukan penyeldikan tentang sistem autopilot self-driving atau sistem mengemudi otomatis milik Tesla, menyusul 11 kasus kecelakaan yang dilaporkan sejak 2018.

Baca Juga:

Tesla Raih Pencapaian Mengejutkan di 2020

Investigasi dilakukan menyusul terjadinya 11 kasus kecelakaan sejak 2018 (Foto: businessinsider)

Seperti yang dikutip dari Associated Press, NHTSA. Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional telah mengidentifikasi sedikitnya 17 orang terluka dan satu orang meninggal dunia akibat kasus kecelakaan itu.

Investigasi tersebut dilakukan pada 765 ribu kendaraan yang sudah dijual oleh Tesla di Amerika Serikat. Dalam hal ini mencakup seluruh model mobil dari tahun 2014 hingga tahun 2021.

"Penyelidikan akan menilai teknologi serta metode yang digunakan untuk memantau, membantu, dan mendesak keterlibatan pengemudi ketika menggunakan sistem autopilot," ungkap NHTSA pada dokumen investigasinya.

Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyarankan NHTSA untuk memastikan produsen mobil autopilot seperti halnya Tesla, untuk lebih memperhatikan soal sistem serta keamanan untuk pengemudi.

Dalam hal ini Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) tidak punya wewenang terhadap penegakan, melainkan hanya bisa membuat rekomendasi pada sejumlah lembaga federal.

Salah seorang ahli teknik dan listrik dan komputer di Universitas Carnegie Mellon, Raj Rajkumar, menjelaskan bahwa penyelidikan oleh NHTSA telah lama tertunda.

Baca Juga:

2021 Tesla Akan Lebarkan Sayap ke India

Sejumlah pengemudi Tesla dikabarkan menyalahgunakan sistem autopilot (Foto: Unsplash/afif kusumah)

Menurut Rajkumar, kegagalan Tesla dalam hal memantau serta memastikan keselamatan pengemudi, harus menjadi prioritas utama pada penyelidikan.

Karena, Tesla dianggap mampu mendeteksi tekanan pada setir untuk memastikan pengemudi tidak lepas tangan sepenuhnya, tapi pengemudi kerap kali menipu sistem.

"Terbilang sangat mudah untuk melewati masalah tekanan kemudi. Ini sudah berlangsung sejak 2014. Kami sudah membicarakan ini sejak lama," ujar Rajkumar.

Kemudian, di sisi lain, Tesla serta produsen mobil lainnya, sudah memperingatkan pada pengemudi bahwa mereka harus siaga, dan tidak lepas tangan sepenuhnya ketika menggunakan sistem autopilot.

Tapi, banyak pengemudi yang 'bandel' dan menyalahgunakan sistem autopilot. seperti halnya mengendarain mobil dalam keadaan mabuk, atau duduk pada kursi penumpang saat mobil melaju di jalan raya. (Ryn)

Baca Juga:

Tesla Banting Harga Model Y, Ini Penyebabnya

#Otomotif #Teknologi #Tesla
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan