SIDANG gugatan aktor Johnny Depp terhadap mantan istrinya Amber Heard mendapatkan banyak pemberitaan. Depp mengatakan bahwa tulisan opini Heard pada 2018 telah merusak kariernya dan dia menuntut atas pencemaran nama baik.
Dalam sidang yang disiarkan secara langsung itu, sebuah istilah psikologis telah memasuki leksikon publik: histrionic personality disorder atau gangguan kepribadian histrionik.
Istilah ini digunakan di pengadilan selama kesaksian Dr Shannon Curry, PsyD, seorang psikolog klinis dan forensik di California dan Hawaii, yang melakukan evaluasi psikologis terhadap Heard dan mengatakan bahwa dia bertemu dengan Heard selama 12 jam.
Baca juga:

Curry bersaksi bahwa Heard memiliki gangguan kepribadian ambang dan gangguan kepribadian histrionik. Sementara, Heard mengatakan dirinya memiliki gangguan stres pascatrauma.
Karena kondisinya, Heard sangat peduli dengan citra, rentan terhadap kekejaman dan menyalahkan orang lain, seta tidak dapat mengakui tanggung jawab ketika melakukan kesalahan. Demikian Curry bersaksi seperti dilansir Newsweek.
Jadi apa sebenarnya gangguan kepribadian histrionik itu, dan apa bedanya dengan gangguan kepribadian lain yang lebih dikenal, seperti paranoid, narsistik, atau obsesif-kompulsif?
Gangguan kepribadian histrionik (histrionik berarti terlalu teatrikal atau melodramatis) cenderung lebih umum pada perempuan, dapat berkembang kemudian atau turunan, dan disertai dengan emosi yang intens, tidak stabil, dan citra diri yang terdistorsi.
Dan orang-orang dengan gangguan tersebut cenderung berperilaku dramatis, bergantung pada pengakuan orang lain untuk meningkatkan harga diri mereka, dan memiliki keinginan yang luar biasa untuk diperhatikan.
Baca juga:
Avoidant Personality Disorder, ketika Seseorang Menghindar untuk Berinteraksi

Gangguan kepribadian histrionik jauh lebih jarang didiagnosis daripada gangguan kepribadian narsistik atau ambang, kata Jessica January Behr, PsyD, seorang psikolog berlisensi di New York City, AS.
"Kriteria gangguan ini mungkin lebih sering terlihat daripada didiagnosis. Untuk mendiagnosis seseorang dengan gangguan kepribadian histrionik, seseorang harus memenuhi lima dari sembilan kriteria yang sangat spesifik," katanya.
Kesembilan kriteria ini termasuk merasa tidak nyaman kecuali kamu menjadi pusat perhatian, emosimu berubah dengan cepat, bertindak sangat dramatis (seolah-olah tampil di depan penonton) dengan emosi plus ekspresi yang berlebihan tapi tampak kurang tulus, dan terus-menerus mencari kepastian atau persetujuan.
Pada akhirnya, gangguan ini adalah gangguan yang serius, dan label tidak boleh digunakan kecuali ahli kesehatan mental yang telah mengevaluasi kamu dan melakukan tes diagnostik tertentu memastikannya.
Untuk pengobatan, orang dengan gangguan umumnya akan mencari konseling untuk mengungkap motivasi dan ketakutan yang terkait dengan pikiran dan perilaku mereka, dan konselor akan membantu orang tersebut belajar untuk berhubungan dengan orang lain dengan cara yang lebih positif.
Seorang tenaga kesehatan profesional mungkin juga akan meresepkan obat untuk mengobati depresi dan kecemasan yang sering menyertai gangguan ini.
“Adalah baik bahwa orang-orang belajar tentang istilah psikologis ini, tetapi penting untuk menghindari membuat armchair diagnosis,” kata Behr. Armchair diagnosis adalah diagnosis dengan sedikit atau bahkan tidak ada bukti ilmiah. Diagnosis ini merupakan istilah yang digunakan ketika profesional atau non profesional mendiagnosis seseorang yang belum pernah mereka tangani.
"Kita juga harus berhati-hati untuk tidak mencampuradukkan 'dramatis' dan 'histrionik'. Untuk memiliki gangguan kepribadian histrionik memerlukan kriteria tertentu yang harus dipenuhi, dan ini bukan istilah yang bisa digunakan dengan enteng," dia menambahkan. (aru)
Baca juga:
Petisi Hilangkan Amber Heard dari 'Aquaman 2' Capai 2,6 Juta Tanda Tangan