Amazon Alexa akan Dapat Meniru Suara Mendiang Orang Tercinta

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Juni 2022
Amazon Alexa akan Dapat Meniru Suara Mendiang Orang Tercinta
Alih-alih suara khas Alexa yang membacakan cerita kepada seorang anak, menjadi suara neneknya. (Foto: Unsplash/Nicolas J Leclercq)

AMAZON telah mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan pembaruan untuk sistem Alexa yang akan memungkinkan teknologi untuk meniru suara apa pun, bahkan anggota keluarga yang telah meninggal.

Pengembangan teknologi itu diumumkan pada Rabu (23/6) dalam konferensi tahunan re:MARS yang fokus pada inovasi kecerdasan buatan. Dalam sebuah video yang ditampilkan di atas panggung, Amazon mendemonstrasikan bagaimana, alih-alih suara khas Alexa yang membacakan cerita kepada seorang anak, menjadi suara neneknya.

Wakil presiden senior Amazon Rohit Prasad mengatakan sistem yang diperbarui akan dapat mengumpulkan data suara yang cukup dari satu menit atau kurang rekaman audio untuk memungkinkan personalisasi tersebut. Bukan dengan membuat seseorang menghabiskan berjam-jam di studio rekaman seperti yang dilakukan sebelumnya.

Prasad tidak merinci kapan fitur ini bisa diluncurkan. Amazon menolak berkomentar mengenai lini masa pengembangan teknologi tersebut.

Baca juga:

Perkenalkan Ziggy, Teman Baru Alexa Kreasi Amazon

Amazon Alexa akan Dapat Meniru Suara Mendiang Orang Tercinta
Sistem yang diperbarui akan dapat mengumpulkan data suara yang cukup dari satu menit rekaman audio. (Foto: Unsplash/CoWomen)

Konsep ini berasal dari Amazon yang mencari cara baru untuk menambahkan lebih banyak 'atribut manusia' dalam kecerdasan buatan. "Terutama pada masa pandemi yang sedang berlangsung ini, ketika begitu banyak dari kita kehilangan seseorang yang kita cintai," kata Prasad seperti diberitakan CNN.

Dia menambahkan, "Meskipun AI tidak bisa menghilangkan rasa sakit karena kehilangan, itu pasti bisa membuat ingatan mereka bertahan lama."

Amazon telah lama menggunakan suara yang dapat dikenali, seperti suara asli Samuel L. Jackson, Melissa McCarthy dan Shaquille O'Neal, untuk menyuarakan Alexa. Namun, kreasi ulang AI dari suara orang biasa juga semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir, terutama dengan penggunaan AI dan teknologi deepfake.

Misalnya, tiga baris dialog dalam film dokumenter Anthony Bourdain Roadrunner dibuat oleh AI, meskipun kedengarannya seperti yang diucapkan oleh mendiang bintang jurnalisme kuliner dan wisata itu.

Kasus khusus ini menimbulkan kegemparan karena tidak dijelaskan dalam film bahwa dialog tersebut dibuat oleh AI dan tidak disetujui oleh ahli waris Bourdain. "Kita dapat memiliki panel etika dokumenter tentang itu nanti," kata sutradara Morgan Neville kepada The New Yorker ketika film tersebut memulai debutnya pada 2021.

Baca juga:

Amazon Pekerjakan Robot Otonom di Gudangnya

Amazon Alexa akan Dapat Meniru Suara Mendiang Orang Tercinta
Amazon tertarik melakukan ini karena mereka memiliki kemampuan dan teknologi. (Foto: Unsplash/Kilta)

Baru-baru ini, aktor Val Kilmer yang kehilangan suaranya karena kanker tenggorokan, bermitra dengan perusahaan rintisan Sonantic untuk menciptakan suara berbicara yang digerakkan oleh AI untuknya dalam film Top Gun: Maverick yang baru. Perusahaan menggunakan rekaman audio arsip Kilmer untuk mengajarkan algoritma bagaimana berbicara seperti aktor, menurut Variety.

Adam Wright, analis senior di IDC Research, mengatakan dia melihat nilai dalam upaya Amazon. "Saya pikir Amazon tertarik melakukan ini karena mereka memiliki kemampuan dan teknologi, dan mereka selalu mencari cara untuk meningkatkan pengalaman asisten pintar dan rumah pintar," kata Wright.

"Apakah itu mendorong koneksi yang lebih dalam dengan Alexa, atau hanya menjadi fitur yang dicoba beberapa orang dari waktu ke waktu masih harus dilihat," ujarnya.

Usaha Amazon mewujudkan suara Alexa yang dipersonalisasi mungkin paling menantang dengan efek ekstrim kemiripan yang luar biasa tetapi tidak terasa sepenuhnya benar, yang mengarah pada penolakan dari manusia nyata.

"Tentu ada beberapa risiko, seperti jika suara dan interaksi AI yang dihasilkan tidak cocok dengan ingatan orang yang dicintai tentang individu itu," kata Michael Inouye dari ABI Research.

"Bagi sebagian orang, mereka akan melihat ini sebagai hal yang menyeramkan atau benar-benar mengerikan, tetapi bagi yang lain itu bisa dilihat dengan cara yang lebih mendalam seperti contoh yang diberikan dengan membiarkan seorang anak mendengar suara kakek-nenek mereka, mungkin untuk pertama kalinya dan dengan cara yang berbeda yang bukan rekaman asli dari masa lalu," dia menjelaskan.

Dia percaya, bagaimanapun masalahnya, berbagai reaksi terhadap inovasi seperti ini dan bagaimana masyarakat harus menyesuaikan diri dengan teknologi dan realitas, pada akhirnya baru dapat dilihat pada tahun-tahun mendatang.

"Kita pasti akan melihat lebih banyak jenis eksperimen dan uji coba ini, dan setidaknya sampai mendapatkan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi atau hal-hal ini menjadi lebih umum, masih akan ada berbagai tanggapan berbeda," demikian Michael Inouye. (aru)

Baca juga:

Amazon Prime Day Tawarkan Lebih dari 30 Game Gratis

#Amazon #Teknologi #Artificial Intelligence
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan