MARKETPLACE koleksi ternama di Indonesia, Kick Avenue, memulai 2023 dengan optimisme penuh. Dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Senin (23/1), Kick Avenue mengumumkan penerimaan akuisisi pendanaan investasi Seri A. Pendanaan itu diinisiasi dua lokapasar luar negeri, yakni KREAM yang berbasis di Korea dan SneakersLAH dari Malaysia. Total pendanaan yang mereka peroleh yakni USD 2,9 juta dengan penilaian yang dirahasiakan.
“Menembus pasar barang mewah menjadi hal penting bagi Kick Avenue. Memperluas kategori barang mewah dengan mempromosikan layanan yang lebih baik akan menjadi prioritas utama kami,” ungkap COO Kick Avenue Alwin Sasmita. Dengan semangat tersebut, perusahaan akan mengalokasikan suntikan dana yang mereka peroleh untuk meningkatkan penjualan dan pembelian pelanggan dengan menghadirkan toko luring. Pelanggan bisa mengunjungi toko luring ini merasakan pengalaman touch and feel secara langsung dalam berbelanja.
BACA JUGA:
Selain itu, kehadiran toko luring juga diharapkan dapat mendatangakan minat pelanggan baru serta memberikan lebih banyak akses pilihan dalam berbelanja baik daring maupun luring dalam hal efisiensi waktu. “Memastikan kepuasan pelanggan untuk pembeli maupun penjual menjadi tujuan utama kami saat ini dan kami percaya penjualan akan mengikuti dengan sendirinya,” imbuh Alwin.

Kick Avenue didirikan pada 2017 oleh co-founder Christopher Eko, Alwin Sasmita, Reinaldo Gunawan, dan Jeffry Jouw (co-founder USS Network), yang bertindak sebagai penasihat bisnis. Lokapasar ini telah tumbuh menjadi salah satu andalan bagi para penggemar budaya hype di Indonesia. Kick Avenue menawarkan variasi produk nan beragam terutama sneakers mulai dari jenama internasional seperti Adidas, Nike, New Balance, hingga jenama lokal seperti Ventela dan lainnya.
Sebelumnya, Kick Avenue telah mengamankan pendanaan awal dari Insignia Ventures Partners di penghujung 2019. Dengan pendanaan itu, lokapasar ini meluncurkan kategori luxury yang menyediakan produk desainer kelas atas. Hal itu menambah lebih banyak jenama dan varian sehingga memperluas segmen pasar.
BACA JUGA:
Dengan menerapkan gaya bisnis customer ke customer (C2C) dan business ke customer (B2C), Kick Avenue telah menarik pembeli maupun penjual untuk aktif menggunakan platform lokapasar yang mereka miliki. Selain memberikan keunggulan kemudahan dalam hal bertransaksi dan interaksi dan kepercayaan, perusahaan juga mengutamakan keaslian untuk semua produk yang tercantum di situs web milik mereka. Hal itu memastikan pengalaman berbelanja nan aman dan nyaman bagi pelanggan setia Kick Avenue. Pertumbuhan Kick Avenue dari tahun ke tahun diklaim konstan. Pada 2022 , Kick Avenue mencatatkan lebih dari 100 juta pengunjung secara daring.

“Kami masih berusaha untuk menjadi pilihan pasar yang utama dalam pengadaan barang koleksi original di tengah maraknya pemalsuan produk,” ujar CEO Kick Avenue, Christopher Eko. Untuk mencapai hal itu, menurut Eko, Kick Avenue terus berusaha merekrut talenta berkualitas sehingga, dengan gabungan sumber daya manusia yang profesional dan kecanggihan teknologi, pihaknya berupaya menghilangkan risiko pemalsuan dalam proses transaksi di store dan terlebih lagi ke tangan pelanggan.
“Tahun ini, kami masih sesuai dengan visi utama menjadikan Kick Avenue sebagai marketplace barang koleksi tepercaya di Indoneisa,” tutup Eko.(dwi)
BACA JUGA: