MerahPutih.com - Rusia direncanakan akan membuka koridor aman perairan ke Laut Hitam bagi kapal-kapal asing menuju pelabuhan Mariupol. Koridor ini sepanjang 115 mil dengan lebar 2 mil.
Kantor berita pemerintah TASS mengutip sumber Kementerian Pertahanan Rusia memaparkan, langkah yang akan diambil oleh Angkatan Laut Rusia dengan memastikan bahaya ranjau sudah tidak ada.
Baca Juga:
Presidensi G20 Punya Tanggung Jawab Sikapi Dampak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina
"Langkah-langkah untuk membangun kembali infrastruktur pelabuhan juga sedang berlangsung," tulis media tersebut dikutip Antara.
Sementara itu, Presiden Bank Dunia David Malpass menyatakan bahwa perang Rusia di Ukraina yang memberikan dampak terhadap harga-harga pangan dan energi, serta ketersediaan pupuk, dapat memicu resesi global.
Malpass mengatakan, ekonomi melambat secara substansial karena harga-harga energi yang lebih tinggi, dan pengurangan produksi pupuk dapat memperburuk kondisi di tempat lain.
"Ketika kita melihat PDB global, ulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi," kata Malpass.

Dia mengatakan ekonomi Ukraina dan Rusia sama-sama diperkirakan mengalami kontraksi yang signifikan. Sementara Eropa, Tiongkok dan Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.
Selain itu, Negara-negara berkembang semakin terpukul karena kekurangan pupuk dan stok makanan serta pasokan energi.
"Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya," katanya.
PBB memperkirakan, sedikitnya 3.974 warga sipil tewas dan 4.654 orang terluka sejak perang di Ukraina dimulai pada 24 Februari. Hampir 6,6 juta orang berhasil menyelamatkan diri ke sejumlah negara. Sedangkan lebih dari 7,7 juta orang mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.
Baca Juga:
Tekan Dampak Perang Ukraina-Rusia, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan