Altcoin YFI Melesat Tembus Rp1 Miliar di saat Bitcoin Terjun Bebas

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 20 Mei 2021
Altcoin YFI Melesat Tembus Rp1 Miliar di saat Bitcoin Terjun Bebas
Logo Alternative coin (altcoin) yEarn.Finance (YFI). Foto: NET/IST

MerahPutih.com - Aset kripto yEarn.Finance (YFI) berhasil menjadi aset kripto pertama yang menembus Rp1 miliar. Harga Alternative coin (altcoin) YFI menembus angka tertingginya Rp1,38 miliar pada akhir pekan lalu.

Angka ini malah lebih mahal dari pada Bitcoin, yang mengalami rangkaian penurunan dalam sepekan terakhir. Bahkan, Bitcoin sempat jatuh di bawah USD40 ribu atau sekitar Rp575,3 juta per 1 BTC pada Rabu (19/5) untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan.

Baca Juga:

Tiongkok Larang Kripto, Harga Bitcoin Anjlok di Bawah USD 40 Ribu Per 1 BTC

"Ini menunjukkan kondisi di market meskipun Bitcoin turun, masih ada altcoin yang cenderung menguat dan menjadi kesempatan para trader kripto memetik keuntungan dari trading kripto," kata CEO Indodax Oscar Darmawan dilansir dari Antara, Kamis (20/5).

Menurut Oscar, YFI beberapa kali sudah melebihi atau melewati harga Bitcoin. Berdasarkan catatan Indodax, YFI melonjak drastis dari pertama kali listing pada Agustus 2020, yang hanya dibandrol Rp74 jutaan per token.

Bitcoin
Pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. (Foto: Unsplash/Pierre Borthiry)

Artinya, kata dia, ada kenaikan 20 kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun. Bahkan, harga altcoin YFI meningkat hampir 2 kali lipat dari April 2021 yang hanya Rp700 jutaan, dalam waktu kurang lebih satu bulan.

"Ada beberapa faktor mengapa harga YFI begitu mahal. Pertama adalah YFI yang memiliki supply maksimal yang lebih sedikit yaitu hanya 3.666 token saja," kata papar analis Indodax itu. Token yEarn.Finance sangat sedikit supplynya sehingga kenaikan permintaan ini mendorong harganya jadi sangat tinggi.

Harga Bitcoin dan sejumlah koin kripto lainnya anjlok dalam sepekan terakhir setelah bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBOC) mengeluarkan kebijakan mata uang digital tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi resmi di negara tirai bambu.

Tiongkok Larang Kripto, Harga Bitcoin Anjlok
People’s Bank of China melarang mata uang digital. (Foto: CoinGeek)

Kebijakan PBOC menjadi pukulan baru bagi Bitcoin setelah sebelumnya dihantam komentar Elon Musk dan perusahaan mobil listriknya, Tesla. Berawal dari kicauan awal Musk yang menolak untuk menerima bitcoin sebagai alat pembayaran untuk membeli mobil Tesla.

Kicauan berikutnya menyebabkan kebingungan lebih lanjut mengenai, apakah pembuat mobil itu telah melepaskan kepemilikan koinnya? Musk mengungkapkan tengah mencari mata uang kripto selain Bitcoin untuk transaksi di perusahaannya.

Bahkan, bos Tesla itu sampai melempar survei di akun medsosnya, bertanya apakah publik setuju jika perusahaannya memakai Doge sebagai mata uang kripto yang baru pengganti Bitcoin. (*)

Baca Juga:

Harga Bitcoin Terjun Bebas, Buntut Cuitan Bos Tesla?

#Bitcoin #Mata Uang Digital #Breaking
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan