BEBERAPA hari terakhir, orangtua dikejutkan oleh maraknya kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak. Penyakit ini bisa berujung ke kematian. Penyebabnya diduga dari tingginya etilen glikol dan dietilen glikol yang masuk ke obat cair anak-anak. Bikin sebagian besar orangtua was-was atas pola makan, nutrisi sehari-hari, serta konsumsi obat-obat kepada sang buah hati selama ini.
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, hingga 4 November 2022, ada 325 kasus yang telah dilaporkan. Penderita paling banyak didominasi anak usia 1 hingga 5 tahun. Namun, Kemenkes menyatakan kasus tersebut dapat ditangani dan meminta orangtua tetap tenang.
Dalam mendukung upaya pemerintah menghadapi kasus ini, Alodokter mengajak masyarakat untuk memahami gejala gagal ginjal akut pada anak, cara mencegahnya, serta tak ragu unuk berkonsultasi via chat dokter di Alodokter.
Baca juga: Fitur Terbaru Alodokter Mampu Mendiagnosis Kondisi Paru-Paru Lewat Suara Batuk

“Banyaknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi, mungkin membuat para orangtua menjadi bingun dan khawatir. Hal ini sangat wajar dan bisa dipahami, karena orangtua yang baik selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak,” ungkap Senior Manager di Alodokter, Dr. Abi Noya. dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com, Selasa (15/11).
Sejauh ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menelusuri berbagai kemungkinan penyebab gagal ginjal akut pada anak selain dari penggunaan obat-obatan yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Obat-obat tersebut tidak diproduksi, diedarkan, dan tak terdaftar di Badan POM.
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak yang tengah marak di Indonesia. Menurut Dr. Abi, setidaknya ada tiga langkah yang bisa dilakukan orangtua dalam menghadapi isu gagal ginjal akut pada anak.
Baca juga:
Alodokter Dukung Penuh Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia

1. Ketekunan orang tua dalam membimbing dan mengajarkan anak tentang pentingnya menjalani gaya hidup bersih dan sehat, seperti pola makan bergizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan, rutin beraktivitas fisik, serta mencukupi istirahat.
2. Menghindari pemberian obat secara mandiri di luar dari anjuran dan pemantauan dokter terpercaya.
3. Meningkatkan wawasan mengenai isu gagal ginjal akut pada anak melalui sumber informasi yang dapat dipercaya, misalnya artikel medis yang telah ditinjau oleh dokter.
Terdapat beberapa gejala kondisi gagal ginjal akut pada anak, seperti demam selama 3-5 hari, diare, mual, muntah, batuk, pilek dan mengantuk serta jumlah urine semakin sedikit, bahkan tidak kencing sama sekali.
“Jika si kecil mengalami gejala-gejala tersebut, Ayah dan Bunda bisa memanfaatkan telemedisin untuk berkonsultasi langsung dengan dokter," kata Abi.
Jika dirasa perlu, dokter juga bisa merujuk si kecil ke rumah sakit terdekat. "Deteksi dini yang disertai dengan penanganan yang cepat dan tepat sangat bermanfaat mencegah komplikasi yang tak diinginkan,” tutup Abi. (far)
Baca juga: Memastikan Data Pengguna Aman, Alodokter Raih Sertifikasi ISO 27001