MESKI usianya sudah tidak muda lagi dan pembalap baru dengan segudang talenta dan nyali membara mulai bermunculan, Aleix Espargaro membuktikan dirinya masih mampu bersaing dan bersinar meski dengan motor yang beberapa tahun belakangan tak mampu tampil kompetitif.
Musim ini semua berjalan berbeda bagi Espargaro, ia yang sudah mulai masuk ke angkatan pembalap senior justru masih mampu bersaing dengan pembalap muda berbakat sekaligus juara dunia seperti Fabio Quartararo, Enea Bastianini, dan Francesco Bagnaia.
Saat ini Espargaro menempati posisi kedua klasemen dengan total raihan sementara 151 poin, mencatat satu kemenangan dan lima podium. Sementara berada di peringkat atas adalah Quartararo dengan koleksi 172 poin, mencetak tiga kemenangan dan enam podium.
Baca juga:
Bukan Cuma Espargaro, Dua Pembalap Ini Pernah Terlalu Cepat Unjuk Gigi

Begitu pula yang ditunjukkan Alvaro Bautista, ia yang saat ini berkompetisi di World Superbike (WSBK) tengah menduduki puncak klasemen dengan total raihan 220 poin setelah menyelesaikan empat putaran atau 12 kali balapan.
Namun tak banyak yang tahu bahwa kedua pembalap asal Spanyol itu sempat berada dalam satu tim yang sama saat masih muda, tepatnya ketika turun di Kejuaraan Dunia Balap Motor kelas 125cc (saat ini Moto3).
Espargaro baru menjalani musim penuh pertamanya di kelas 125cc pada 2005, saat itu ia ditarik ke tim Seedorf RC3 milik mantan pesepakbola Clarence Seedorf. Bautista di tahun yang sama juga hendak menjalani musim balapnya di kelas 125cc bersama tim tersebut.
Namun hanya di musim itu mereka membalap bersama dalam satu tim, setelah itu keduanya mulai menjalani lika-liku karier yang berbeda. Bautista sukses merebut gelar juara di kelas itu pada 2006, dan masuk ke kelas para raja pada 2010.
Baca juga:
Usai Raih Podium, Aleix Espargaro Makin Percaya Diri

Namun sayang karier Bautista di MotoGP justru kurang bersinar, ia terbukti hanya mampu finis di podium sebanyak tiga kali dari sembilan musim yang dijalaninya di kejuaraan itu. Kemudian ia akhirnya memutuskan pindah ke WSBK pada 2019 bersama Ducati.
Perjalanan karier Aleix Espargaro justru lebih unik lagi, sebab ia sudah turun di kompetisi Grand Prix sejak 2005 dan baru merasakan kemenangan pertamanya di kejuaraan dunia balap motor 17 tahun kemudian, tepatnya pada seri Argentina MotoGP musim 2022 ini.
Performa keduanya yang masih memukau hingga di usia tua mungkin ibarat minuman fermentasi anggur, yang semakin tua usianya semakin enak rasanya. Espargaro akan berusia 33 tahun pada 30 Juli mendatang, sementara Bautista akan meniup lilin ulang tahun ke-38 pada 21 November. (waf)
Baca juga:
Aleix Espargaro Pamer Makan Nasi Kotak, Lauknya Tempe