MerahPutih.com - Layanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek terus beroperasi bagi masyarakat selama masa pandemi COVID-19, termasuk saat aktivitas dibatasi secara lebih ketat.
Volume pengguna KRL pada Rabu kemarin hingga pukul 20.00 WIB mencapai 340.441 pengguna atau turun 3 persen dibandingkan waktu yang sama pada Selasa (22/6).
Baca Juga
Empat Calon Penumpang KRL di Stasiun ini Reaktif COVID-19, Langsung Dilaporkan ke Puskesmas
Tren penurunan ini sejalan dengan aturan dari pemerintah yang meminta masyarakat kembali beraktivitas dari rumah.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, KRL sebagai transportasi tetap tersedia untuk mereka yang benar-benar masih harus beraktivitas di luar rumah maupun memiliki keperluan mendesak.
“Hal itu untuk untuk melindungi sesama,” kata Anne dalam keterangannya, Kamis (24/6).

Untuk melindungi kesehatan para pengguna dan petugas, KAI Commuter menerapkan protokol kesehatan dan menggelar tes acak antigen di sejumlah stasiun.
Pada Rabu (23/6), dari 120 tes acak antigen di enam stasiun, ditemukan lima orang calon pengguna reaktif. Mereka reaktif telah dicegah untuk naik KRL dan selanjutnya datanya diserahkan kepada puskesmas setempat.
Dengan demikian, dalam tiga hari pertama tes acak antigen ini total telah ada 450 calon pengguna KRL yang dites dengan 16 orang hasilnya reaktif.
Selain melindungi sesama pengguna KRL dari risiko penularan COVID-19, kesediaan mengikuti protokol kesehatan dan tes acak antigen juga akan melindungi para petugas yang selama pendemi ini terus melayani pengguna KRL dari garis terdepan.
Selain itu ribuan petugas juga telah mendapatkan vaksin sebagai bagian dari sasaran vaksinasi pemerintah untuk petugas layanan publik.
"Kami secara bertahap akan mencapai seluruh petugas,” kata Anne. (Knu)
Baca Juga