PERNAH dengar guyonan seseorang tidak digigit nyamuk karena rasa darahnya pahit? Ternyata hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Sains memiliki penjelasan alasan nyamuk hanya menggigit orang tertentu.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Leslie Vosshall di Universitas Rockefeller mencoba mengidentifikasi masalah ini. Temuan penelitian ini dipublikasikan di jurnal Cell pada 18 Oktober 2022.
Baca Juga:
Sebanyak 64 sukarelawan menjadi subjek penelitian yang dilakukan selama tiga tahun ini. Mereka mengenakan stoking nilon di lengan mereka selama enam jam sehari dalam beberapa hari.
Setelah selesai digunakan, setiap stoking mereka diletakkan di sebuah ruang kaca akrilik. Kemudian para peneliti melepas nyamuk aedes aegypti di dalam ruang tersebut untuk memastikan stoking mana yang lebih menarik perhatian mereka.

Alhasil, terdapat stoking yang benar-benar disukai nyamuk karena memiliki 50 senyawa molekul lebih tinggi daripada stoking lainnya. Stoking tersebut mengandung asam karboksilat yang tinggi. Asam karboksilat ditemukan dalam sebum, zat berminyak yang menciptakan penghalang dan membantu menjaga kelembapan kulit
"Asam karboksilat adalah molekul besar. Mereka tidak terlalu bau," ujar Profesor Leslie Vosshall yang memimpin penelitian ini seperti diberitakan CNN.
Menurut Vosshall, bakteri memakan asam ini, yang kemudian menghasilkan bau khas manusia. Hal ini kemungkinan besar yang menarik nyamuk kata Vosshall.
Baca Juga:
Mengenai Aedes aegypti, nyamuk betina lebih suka menggunakan darah manusia untuk bahan bakar produksi telur mereka. Predator mini ini menggunakan berbagai mekanisme untuk mengidentifikasi dan memilih manusia yang mereka gigit.
Asam karboksilat bukan satu-satunya faktor yang menarik perhatian nyamuk. Panas tubuh dan karbon dioksida yang kita keluarkan dari bernapas juga menjadi faktor lain yang memicu kehadiran nyamuk di tubuh kita.

Profesor Matthew DeGennaro di Florida International University yang berspesialisasi dalam neurogenetika nyamuk, mengatakan belum ada faktor spesifik membuat nyamuk menyukai manusia. Namun, ia yakin asam karboksilat memang menjadi penyebabnya.
Bahan kimia tersebut aromanya sebenarnya sulit untuk dicium dari kejauhan. Namun, karena proses tertentu pada kulit manusia, aroma asam karboksilat bisa berubah dan memiliki aroma yang disukai nyamuk.
"Bisa jadi bahan kimia ini diubah oleh, katakanlah mikrobioma kulit, dan itu menyebabkan jenis bau tertentu. Atau bisa jadi faktor lain di lingkungan sedikit memecah bahan kimia sehingga lebih mudah dideteksi nyamuk," tutupnya. (aru)
Baca Juga: