MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengaku sempat ditawari menjadi calon wakil presiden (cawapres) berpasangan dengan Anies Baswedan. Namun, tawaran itu ditolak.
Mahfud menjelaskan, penawaran menjadi pendamping Anies di Pilpres 2024 saat dirinya bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu.
Baca Juga
Mahfud MD Pastikan MK Belum Putuskan Hasil Uji Materi Sistem Pemilu
"Kepada Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil kan beliau menjajaki untuk mencari cawapres-nya Anies, antara lain bertanya, 'Pak Mahfud bersedia tidak? (Saya jawab) tidak," tutur Mahfud di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin (5/6).
Mahfud memberikan alasan menolak pinangan PKS untuk menjadi cawapres Anies karena ia menilai Anies didukung dari partai-partai yang bisa mengajukan cawapres sendiri.
"Saya sampaikan juga itu kepada Ketua Umum PKS, Pak Syaikhu, ketika datang ke rumah saya menjajaki, bagaimana kalau bapak menjadi cawapresnya Anies? Saya bilang jangan saya, nanti malah pecah," ujar Mahfud.
Baca Juga
Mahfud MD Usulkan Bappenas Tambahkan Isu Perbatasan di RPJMN 2024-2029
Menurut Mahfud MD, pasti ada sosok yang mempuni di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan baik di tubuh Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat yang dapat mendampingi Anies. Dikhawatirkan dengan hadirnya dia ini membuat koalisi tidak solid.
"Anies kalau nanti koalisinya enggak setuju, malah Aniesnya nanti enggak dapat tiket kalau partainya 1 keluar. Sama pesan saya kepada Denny," tuturnya.
Lebih lanjut, Mahfud menegaskan posisinya sebagai anggota kabinet mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 sesuai jadwal dan menitip aspirasi agar koalisi pendukung Anies tetap solid selama tahapan pemilu.
"Nah saya akan menjaga pemilunya. Saya bilang agar pemilu terselenggara. Itu saja," paparnya. (Asp).
Baca Juga
Mahfud MD Minta Polisi Periksa Denny Indrayana yang Diduga Bocorkan Rahasia Negara