Alasan Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Dilibas Thailand dan Vietnam

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 26 Februari 2024
Alasan Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Dilibas Thailand dan Vietnam

Keindahan Lambatan. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pada Desember 2023, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 1,14 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 22,91 persen dibandingkan November 2023 (month-to-month) dan naik 20,17 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year-on-year).

Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Desember 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (18,45 persen), Singapura (16,41 persen), dan Australia (11,87 persen). Namun, jumlah ini masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga lainnya, seperti Thailand dan Vietnam.

Baca Juga:

Garuda Indonesia Hadirkan Pikachu Jet GA1, Siap Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan alasan Indonesia kalah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Thailand dan Vietnam yakni karena negara tersebut menerapkan bebas visa kunjungan.

"Negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia jor-joran dari segi membebaskan visa kunjungan, India sekarang sudah membebaskan visa kunjungan bagi masyarakat." katanya ditemui usai acara penghargaan IndoFringe@Sekolah 2023 dan Peluncuran IndoFringe@Sekolah 2024 di Jakarta, Senin (26/2).

Saat ini Indonesia belum bisa memberikan keleluasaan pembebasan visa kunjungan bagi para wisatawan mancanegara, dikarenakan masih menggunakan asas resiprositas atau timbal balik.

"Sementara kita kan asasnya resiprocity, sampai sekarang kita belum memberikan secara resiprokal karena masih dalam kajian yang sudah kita ajukan lebih dari tiga bulan yang lalu," katanya.

Sandiaga menuturkan, alasan lain yang membuat Indonesia kalah dalam kunjungan wisman yakni adanya keterbatasan dalam interkonektivitas.

Ia mengatakan, pihaknya sudah memprediksi hal ini sedari awal, dikarenakan jumlah interkonektivitas Indonesia sudah mencapai 80 persen tanpa adanya penambahan penerbangan dan ketersediaan kursi.

"Sudah memprediksi ini dari awal karena interkonektivitas kita sudah mencapai angka di atas 80 persen dari segi kapasitas penerbangan dan juga ketersediaan kursi. Tanpa adanya penambahan penerbangan dan persediaan kursi karena kita negara kepulauan," ujarnya.

Ia menegaskan, meski Indonesia memiliki keterbatasan dalam interkonektivitas dan pembebasan visa.

"Namun secara kumulatif angka kunjungan wisman di Indonesia masih cukup baik yakni di angka 11,7 juta," katanya. (*)

Baca Juga:

Jurus Traveloka dan Hong Kong Tourism Board Gaet Wisatawan Lebih Banyak

#Wisata
Bagikan

Berita Terkait

Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Travel
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bangunan Teras Cihampelas terhitung sudah ada selama hampir 1 dekade.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Indonesia
Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
Semua motor Yamaha gratis masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025. Program ini masuk dalam rangka menyambut acara Yamaha Family Day, yang digelar 5 Juli 2025.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
Bagikan