Alasan Harga Minyak Mentah Indonesia Melonjak dari USD 95,72 ke USD 113,5 Per Barel

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 07 April 2022
Alasan Harga Minyak Mentah Indonesia Melonjak dari USD 95,72 ke USD 113,5 Per Barel
Kilang Minyak. (Foto: Pertamina PHE)

MerahPutih.com - Harga minyak mentah di pasar internasional, termasuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada Maret 2022 yang mengalami lonjakan yang signifikan. Kondisi ini, jauh dari patokan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022, harga minyak hanya USD 63 per barel.

Tercatat, ICP Maret naik sebesar USD 17,78 dolar per barel dari sebelumnya USD 95,72 per barel pada Februari 2022 menjadi USD 113,50 per barel. Penetapan harga rata-rata minyak mentah itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 33.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2022 tanggal 1 April 2022.

Baca Juga:

Harga Minyak Melonjak, Korsel Potong Pajak Produk Minyak 30 Persen

Dalam petusannya, Tim Harga Minyak Indonesia menyampaikan, pengenaan sanksi negara-negara barat atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi menambah defisit pasokan minyak mentah global di saat permintaan minyak mentah global mulai mengalami peningkatan.


Kemudian, konflik yang terjadi di anggota OPEC+ hingga sabotase di negara-negara Afrika Barat, dan perang sipil di Libya, menyebabkan berkurangnya produksi dan kegagalan dalam pemenuhan kuota produksi. Selain itu, kegagalan infrastruktur akibat serangan badai juga melumpuhkan fasilitas ekspor di Kazakhstan.

Tim Harga Minyak Indonesia mencatat, kenaikan harga minyak itu juga dipicu pasokan minyak minyak dunia terhadap pengenaan sanksi atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah global sebesar 1,2 juta sampai 4,5 juta barel per hari.

Saat ini, OPEC+ tetap pada kesepakatan awal untuk meningkatkan pasokan hanya sebesar 400 ribu barel per hari. Arab Saudi dan UEA sebagai produsen dengan kapasitas cadangan yang besar dan mampu untuk meningkatkan produksi secara instan, sejauh ini tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukan peningkatan produksi.

Selanjutnya, terganggunya fasilitas ekspor Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Kazakhstan akibat serangan badai berpotensi mengganggu penyaluran minyak mentah sekitar 1 juta barel per hari.

Badan Energi Internasional memprediksikan defisit pada neraca kesetimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah global sebesar 700 ribu barel per hari pada kuartal kedua tahun 2022.

Kilang Minyak Pertamina. (Foto: Antara)
Kilang Minyak Pertamina. (Foto: Antara)

Adapun dalam laporan OPEC terdapat revisi penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara-negara Non-OPEC tahun ini sebesar 12 ribu barel per hari menjadi 66,59 juta barel per hari dibandingkan proyeksi laporan Februari 2022.

Kesimpulan Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan ada peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun ini sebesar 100 ribu barel per hari menjadi 100,9 juta barel per hari dibandingkan proyeksi laporan Februari 2022.

Sedangkan peningkatan harga terkait stok minyak dipengaruhi oleh penurunan stok industri negara-negara OECD pada Februari 2022 hingga 29,8 juta barel dibandingkan Januari 2022. Pada akhir Januari 2022, stok industri negara-negara OECD mencapai 335 juta barel di bawah rata-rata lima tahun terakhir dan berada pada posisi terendah selama delapan tahun terakhir.


Tim Harga Minyak Indonesia juga menyampaikan bahwa untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh pernyataan pemerintah Tiongkok, yang akan meluncurkan lebih banyak kebijakan untuk mendukung peningkatan ekonomi.

Berdasarkan laporan mingguan Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) penurunan stok Amerika Serikat pada Maret 2022 dibandingkan bulan sebelumnya, di mana;

  1. Stok minyak mentah komersial turun 3,5 juta barel menjadi 409,9 juta barel.
  2. Stok gasoline turun 7,2 juta barel menjadi 238,8 juta barel.
  3. tok distillate turun 5,6 juta barel menjadi 113,5 juta barel. (Asp)

Baca Juga:

Tekan Harga, 120 Juta Barel Minyak Akan Digelontorkan ke Pasar Dunia

#Harga Minyak Dunia #BBM #BBM Bersubsidi #Subsidi
Bagikan
Bagikan