PENYU merupakan binatang reptil yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Kemampuan adaptasinya yang tinggi membuat penyu bisa bertahan hingga saat ini. Sayangnya, hal tersebut tidak menjadi jaminan kelestarian penyu di Indonesia.
Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan faktor yang mengancam eksistensi penyu di Indonesia antara lain pengambilan telur penyu untuk perdagangan, penangkapan indukan penyu dan kematian penyu yang disebabkan terjerat secara tidak sengaja dalam kegiatan penangkapan ikan.
Hal serupa juga diutarakan oleh aktris, Abigail Sumiskum yang concern terhadap pelestarian penyu. "Kepunahan terhadap flora dan fauna yang terjadi dalam satu abad terakhir karena kemajuan teknologi dan peradaban yang begitu cepat tanpa memikirkan makhluk hidup lain serta ekosistemnya akan berdampak buruk bagi seluruh makhluk hidup pada akhirnya karena keseimbangan tidak terjaga," terang bintang film Perempuan Tanah Jahanam ini.
Baca Juga:
Bayi Penyu Diamondback Terrapin Langka Ini Punya 2 Kepala dan 6 Kaki

Aktris Abigail Sumiskum merupakan salah satu orang yang cukup concern dengan pelestarian penyu. Bukan hanya penyu, ia juga mencintai hewan lainnya. Kecintaannya pada satwa ternyata telah terbentuk dari keluarga. Dia bercerita tumbuh besar dengan banyak hewan.
"Saya tumbuh besar dengan banyak hewan di sekeliling saya. Di rumah saya memiliki sekitar 20 anjing, saya aktif di olahraga berkuda atau bisa disebut equestrian dari saya kecil. Ayah saya dulu seorang wirausahawan di bidang perikanan," ujarnya menjelaskan alasan ia begitu cinta dengan hewan.
Baca Juga:
Jelajah Maluku Utara, Surga Penyu Hijau di Tanjung Waka

Dirinya pun berbagi pengalaman saat berinteraksi dengan penyu. Awalnya dia melakukan itu untuk project feature film dan kini dia berkampanye sekaligus menggalang dana untuk konservasi penyu melalui BenihBaik.com. "Pengalaman yang baru dan menyenangkan. Dari mulai melihat bagaimana penyu-penyu yang trauma dirawat sampai mereka siap untuk kembali ke habitatnya. Saya juga sempat snorkling bersama tim TCEC Serangan untuk mencari rumput laut untuk pakan penyu," urainya.
Dia kemudian tergerak dan tertarik untuk menggalang dana. "Saat menghabiskan waktu di TCEC Serangan, Bali. saya melihat keadaan, kenyataan, dan kondisi mereka yang menurut saya butuh didukung karena juga kesulitan mendapatkan income dari minimnya turis yang datang di kala pandemi," ungkapnya.
Asmara kemudian ingin membantu TCEC Serangan agar beroperasi dan bekerja secara maksimal walaupun kondisi sulit di masa pandemi. (Avia)
Baca Juga:
Miss Earth Trenyuh Mengetahui Penyu Makan Plastik