MerahPutih.com - Timnas Jepang membuat kejutan di Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan Jerman dengan skor 2-1 pada laga perdana Grup E di Khalifa International Stadium, Rabu (23/11). Namun bukan hanya para pemain yang jadi pusat perhatian, suporter Jepang juga tak kalah membuat banyak orang kagum.
Aksi terpuji kelompok suporter yaitu perilaku disiplin soal kebersihan. Mereka melakukan bersih-bersih stadion selepas acara pembukaan sekaligus laga pembuka antara Qatar kontra Ekuador (0-2) di Al Bayt Stadium, Minggu (20/11) lalu. Aksi ini viral di media sosial.
Setelah itu, mereka kembali melakukan hal serupa ketika Jepang mengalahkan Jerman 2-1. Kembali, aksi ini viral di media sosial.
Baca Juga:
Iran Tumbangkan Wales dengan 2 Gol di Injury Time
Namun, apa yang dilakukan kelompok suporter Jepang bukan yang pertama. Mereka memang sudah melakukan hal ini dari beberapa edisi Piala Dunia sebelumnya.
Akan tetapi, semua orang tidak tahu bahwa kelompok suporter ini sudah berniat melakukan aksi bersih-bersih sebelum berangkat ke Piala Dunia dimulai, baik edisi saat ini atau sebelumnya.
Mereka sudah mempersiapkan kantor sampah yang dibawanya dari Negeri Matahari Terbit. FIFA berkesempatan mewawancarai sang proklamator mereka, Tsun-san.
Layaknya Samurai
Kelompok timnas Jepang ini mempunyai sifat layaknya Samurai dengan cukuran Chonmage (Topknot). Kelompok suporter Jepang ini telah mendapat penghargaan dari FIFA atas kegiatannya memunguti sampah.
"Sejujurnya, saya tidak yakin kapan fans Jepang mulai memungut sampah di stadion luar negeri. Tapi itu bukan hanya di luar negeri, itu juga yang sudah lama dilakukan oleh para penggemar domestik di J League. Jadi ini bukan tren baru bagi kami, atau membuka jalan apa pun," kata Tsun-san, seperti dikutip Bolaskor.com.
"Ya, kami memang mengumpulkan sampah setelah pertandingan melawan Jerman, tapi karena kami duduk di sisi Jepang, hampir tidak ada yang perlu dibersihkan. Saya pergi ke pertandingan Qatar-Ekuador pada hari pertama, dan jumlah sampahnya sangat mengejutkan. Kami semua membawa tas masing-masing, jadi bersama sekitar 30 fans Jepang lainnya, kami mengambil sampah secepat mungkin. Kemudian seorang YouTuber terkenal dari Timur Tengah merekamnya, dan memposting hal ini ke Instagram, yang dengan cepat menjadi viral dengan 12 juta penayangan."
"FIFA mengetahui apa yang telah kami lakukan, dan beberapa menit yang lalu, mereka menelepon 30 dari kita untuk mendapatkan penghargaan khusus."
Baca Juga:
Inggris Bakal Ukir Sejarah jika Kalahkan Amerika Serikat
"Sejujurnya, kami tidak berangkat untuk mengambil sampah pada pertandingan pembukaan, kami membawa tas-tas itu karena alasan lain. Setahun yang lalu, setelah terpilih sebagai salah satu pemimpin penggemar terakreditasi FIFA, saya melakukan perjalanan pengintaian ke Qatar dan berkeliling ke semua stadion. Saya tahu bahwa untuk alasan keamanan, tidak ada tempat minuman di kursi dan semua botol plastik yang dijual di stadion akan disita tutupnya. Saya merasa perlu membawa kantong sampah besar untuk melindungi barang-barang saya, karena saya yakin banyak orang akan menjatuhkan minuman mereka dan menumpahkannya. Jadi meskipun kami awalnya membawa mereka untuk alasan yang berbeda, itu berhasil dengan sempurna karena semua rekan kami membawa kantong sampah besar."
Menjadi Kebiasaan di J League
Tsun-san mengatakan, kegiatan aksi bersih-bersih ini sebetulnya tidak menjadi hal yang luar biasa di Jepang. Hampir seluruh suporter sepak bola atau olahraga lainnya di Jepang melakukan hal ini. Aksi ini sangat umum dan bisa dilihat setiap pekan pada pertandingan J League.
"Hal sangat sering Anda lihat di stadion J League di Jepang. Kami hanya membangun apa yang orang lakukan sebelum kami, karena rasanya seperti hal yang benar untuk dilakukan. Apa yang akan menyenangkan saya, bagaimanapun, adalah jika liputan dan publisitas ini mendorong lebih banyak pendukung di luar negeri untuk mengikuti teladan kita."
Timnas Jepang juga Bersih-Bersih
Tak hanya kelompok suporternya, timnas Jepang juga menerapkan budaya bersih-bersih sehabis pertandingan, di manapun Samurai Biru bertanding.
Budaya ini sudah dilakukan timnas Jepang dari kepompok umur hingga senior. Namun, kejadian ini baru viral dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2018 lalu. (*/Bolaskor.com)
Baca Juga:
Cristiano Ronaldo Tanggapi Rekornya Lampaui Messi dan Pele