TERHITUNG sudah 16 tahun band industrial asal Bandung Koil tidak merilis karya berupa single. Namun pada pertengahan Mei 2023, akhirnya mereka memutuskan untuk merilis karya baru dengan begitu fresh.
Perilisan lagu berjudul Pecandu N?rkotbah merupakan babak baru dari perjalanan Otongkoil (vokal), Donnyantoro (gitar), Vlapvamp (bass, synthesizer), dan Leon Legoh (drum) dalam upaya menebus janji menutaskan album penuh keempat mereka yang tertunda lebih dari dua windu.
“Sejak dibuat 18 tahun lalu, lagu ini sudah mengalami bongkar pasang aransemen berulang kali, sebelum akhirnya sampai ke versi seperti sekarang. Tapi mood-nya, sedikit banyaknya masih melingkar di range musik era Blacklight Shines On namun tentunya dengan gaya yang berbeda,” ucap Donnyantoro dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Kamis (18/5).
Baca juga:
View this post on Instagram
Lahirnya Pecandu N?rkotbah adalah bukti sekaligus jawaban dari banyaknya pertanyaan penggemar dan publik musik pada umumnya, terutama terkait eksistensi Koil dipeta musik nasional, dan… nyatanya, kreativitas bermusik Koil masih sangat prima dan tidak pudar karena usia.
Lazimnya, lagu Pecandu N?rkotbah masih mengedepankan ciri khas yang kental dengan identitas Koil selama ini. Berputar pada riff-riff dari kelokan sirkuit rock masa lampau yang mereka gemari dan bersentuhkan atmosfer gelap serta bassline menari-nari dengan bunyi perkusif pemicu adrenalin untuk ber-headbang ria.
Sisi lainnya, Pecandu N?rkotbah menawarkan aransemen yang lebih kompleks dari lagu Koil yang lain, juga tercatat menjadi lagu terkencang dari seluruh daftar katalog yang pernah Koil kenalkan sejauh ini.
Sementara pada departemen lirik, Pecandu N?rkotbah menawarkan sengatan larik menohok tentang fenomena kesalehan sosial. Tutur katanya sudah berbisa sejak verse pertama. “Atas nama harta/atas nama cinta/ atas nama setan berkedok agama yang menjanjikan surga”. Tak ketinggalan, Otongkoil yang selalu bertugas merajut lirik turut membubuhkan ciri khasnya dengan nukilan-nukilan humor menggelitik.
Dari apa yang disulam oleh Otongkoil itu, Pecandu N?rkotbah berpotensi melahirkan friksi di sektor lirik. Urakan dengan pemilihan diksi pedas namun ada ruang yang seolah sengaja dibuat kosong untuk bahan perenungan bagi siapa saja yang mendengar. Sebuah permainan kata-kata yang bersifat paradoksal.
Baca juga:
View this post on Instagram
”Apa yang ditulis oleh Otongkoil mungkin terkesan menohok dan kasar. Tapi faktanya fenomena tersebut adalah kenyataan yang juga kita lihat dan alami sehari-hari, bukan? Baik itu di media, media sosial, bahkan terjadi dan sangat dekat dengan lingkungan kita, di lingkaran pertemanan, bahkan hingga ke ruang lingkup keluarga,” tambah Leon Legoh.
Di samping itu, lagu Pecandu N?rkotbah juga memiliki kadar serampangan dengan sampling yang Koil sertakan. Sampling yang juga sekaligus bisa menjadi detector bagi pendengar tanpa perlu bersusah payah mencari tahu dari mana sumber inspirasi penulisan lirik ini tercipta. (far)
Baca juga: