AKAL-AKALAN NEGERI AING

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Rabu, 01 Desember 2021
AKAL-AKALAN NEGERI AING
Akal-Akalan Negeri Aing. (MP\Fikri)

GENERASI 90-an pasti tahu MacGyver. Agen Dinas Intelijen Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tersebut selalu punya banyak akal saat terjebak di situasi sulit. Beragam benda di sekitar, seperti penjepit kertas sampai permen karet, bisa jadi 'senjata' untuk melumpuhkan musuh.

Serial televisi dibintangi Richard Dean Anderson tersebut, saking tenarnya di Indonesia kemudian melahirkan istilah baru 'akal-akalan MacGyver'. Istilah tersebut mencelat begitu seseorang berhasil menggunakan benda di sekitar sebagai solusi ketika sedang terjadi masalah.

Akal-akalan mengalami perubahan makna dari sebelumnya di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pura-pura atau dibuat-buat menjadi semacam jalan keluar atau solusi.

Kehadiran serial Macgyver di tahun 90-an memberi tawaran lain bagi makna 'akal-akalan' nan di masa sebelumnya begitu melekat erat terhadap hal-hal negatif seperti tergambar di film Benyamin Tukang Ngibul (1975).

Beni, sapaan Benyamin di dalam film besutan sutradara Nawi Ismail, tampil sebagai sosok banyak akal saat merantau di Jakarta. "Modal sekecil-kecilnye, untung segede-gedenye. Itu namanye prinsip dagang," kata Beni kepada Gombloh ketika akan menjual obat penyakit borok, exim, patek, dan kurap.

Dengan modal pengetahuan tentang herbal apalagi medis sangat terbatas, Beni harus mengakali calon pembeli dengan menyuruh Gombloh berpura-pura sebagai orang dengan penyakit borok tahunan. Aksi tersebut kontan menarik pembeli sampai-sampai seorang perempuan rela memborong meski setelahnya justru penyakit suaminya malah tambah parah.

Kedua sosok di serial maupun film tersebut dicuplik bukan untuk membandingkan akal-akalan di serial barat berarti lebih baik ketimbang film dalam negeri. Justru keduanya ditampilkan sebagai gambaran utuh bahwa dua hal tersebut ada di kehidupan sehari-hari.

Di masa pandemi, misalnya, ada pihak mengambil untung di atas penderitaan orang lain. Paling mudah sebagai contoh tentu saja koruptor menyunat dana bantuan sosial (bansos). Di saat banyak orang bahkan bernapas pun sulit di masa pandemi, tega-teganya dana bansos dipotong demi kepentingan pribadi.

Di sisi lain, pandemi mau tak mau memaksa banyak orang berpikir keras demi bisa menyambung hidup. Misalnya, di bidang kuliner, bahkan burger sebagai makanan cepat saji, masih perlu dibuat menjadi frozen food agar tahan lama, mudah dikirim, dan higienis. Belum lagi banyak kedai kopi meluncurkan produk kopi satu liter di dalam botol plastik agar lebih ekonomis dan mudah dikirim.

Pada sektor wisata, saat banyak orang diminta tetap berada di rumah karena pembatasan sosial, beberapa tempat wisata menggelar virtual tour secara cuma-cuma. Malahan di kala Lebaran pun banyak orang mengakali salam tempel dengan menggunakan e-money atau dompet digital.

Persis, hal serupa pun akan terjadi di pengujung tahun 2021 saat perayaan Natal dan Tahun Baru harus berlangsung di rumah masing-masing. Pemerintah menaikan skala Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi level 3 demi mencegah lonjakan kasus COVID-19. Apalagi muncul varian baru B.1.1.529 atau Omicron di Afrika Selatan dengan penularan lebih cepat dibanding varian sebelumnya.

Merahputih.com mengetengahkan tema Akal-Akalan Negeri Aing sebagai rangkuman terhadap segala bentuk atau cara orang Indonesia selama setahun beradaptasi menghasilkan kreasi baru, cara unik, hingga kebiasaan berbeda dalam menyiasati kedaan di segala bidang.

Momen Natal dan Tahun Baru di tahun 2021 mengharuskan tiap orang berada di ruang-ruang privat karena pemberlakukan PPKM level 3. Keadaan tersebut mendorong banyak pihak melakukan beragam kreativitas demi bisa merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa harus berada di muka umum atau mengundang kerumunan.

Pandemi memaksa orang di tiap momentum berpikir keras membuat akal-akalan agar tetap hidup, waras, dan bermakna. Memang pada hakekatnya manusia selama masih bernapas patut mengelola akal, budi, dan pekerti sehingga muncul akal-akalan dalam arti positif. Sedikti nakal, banyak akal-akalan! (*)

#Desember Akal-Akalan Negeri Aing
Bagikan
Bagikan