Relasi
Ajarkan Anak Bahasa Lain, Besar Manfaatnya
TERNYATA mengajarkan anak-anak bahasa lain, selain bahasa ibu memberikan manfaat yang besar. Mengajarkan dua bahasa pada anak sejak dini ternyata dapat membuat ia menjadi sosok yang lebih cerdas.
Menurut penelitian para ahli dari University of Seattle, Washington yang dimuat dalam dailymail, mengemukakan bahwa dengan mengajarkan dan menerapkan penggunaan dua bahasa atau lebih pada anak sejak ia berusia 11 bulan terbukti merangsang salah satu bagian otaknya. Penelitian itu menyebutkan bahwa bagian itu adalah kecerdasan kognitif, problem solving, dan memori.
Menurut laman Go Dok begini manfaatnya.
1. Inhibitory control
Istilah inhibitory control dapat diartikan sebagai kemampuan otak untuk mengendalikan tingkat fokus dan perilaku harian. Dengan mengajarkan anak 2 bahasa atau lebih sejak dini, orangtua telah merangsang perkembangan inhibitory control si kecil.
Ini karena fungsi otak eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi stimulus tadi bekerja ketika anak memutuskan untuk menggunakan salah satu bahasa yang dikuasainya.
2. Encer
Beberapa penelitian membuktikan bahwa seorang anak yang menguasai bahasa asing mempunyai otak yang lebih cerdas serta kritis sehingga mampu menyelesaikan soal-soal rumit. Selain itu, manfaat dari kemampuan bilingual juga bisa terus dirasakan oleh anak hingga ia tua nanti. Hal ini erat kaitannya dengan terjaganya fungsi otak frontal. Hasilnya, ia akan terhindar dari penyakit pikun dan alzheimer.
3. Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan seseorang dalam memproses, menelaah, dan memahami hal-hal yang bersifat faktual dan rasional. Karena kegiatan berpikir itu juga membutuhkan kelenturan serta kekuatan otot, layaknya ketika kita berolahrga.
Yang membedakan hanyalah pada kemampuan kognitif. Otot yang banyak bekerja merupakan otot otak. Nah, dengan mempelajari bahasa asing sejak dini, otot-otot otak si kecil akan melentur dan terus berkembang. Dampaknya, si kecil dapat mengolah materi verbal maupun visual lebih baik daripada mereka para monolingual.
4. Percaya Diri
Anak yang dapat berbicara dua bahasa dipercaya memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dibanding dengan anak yang hanya berbicara satu bahasa. Tentu saja, sebab mereka tidak lagi memiliki batasan untuk memahami berbagai hal yang disampaikan dalam asing.
5. Cerdas
Dengan menguasai bahasa asing, wawasan anak akan meningkat. Sebab ia mampu memahami dan mengakses pengetahuan dari banyak sumber. Hal inilah yang akan membuat ia tumbuh menjadi sosok yang berpikiran kritis serta lebih siap untuk menghadapi persaingan global di masa depannya kelak.
Memang banyak kepercayaan di masyarakat yang mengatakan bahwa kemampuan dwi-bahasa dapat menghambat kemampuan berbicara anak. Inilah yang ditakutkan oleh para orang tua. Sebenarnya menurut Ellen Stubbe Kester, presiden Bilinguistics, hal tersebut hanya bersifat sementara. (psr)