Ajari Anak untuk Berani Melawan Bullying

Muchammad YaniMuchammad Yani - Sabtu, 20 Juli 2019
Ajari Anak untuk Berani Melawan Bullying
Ajadi anak melawan bullying (Sumber: Pixabay/Alteredego)

BULLY adalah hal yang sering terjadi di sekolah. Meski sudah ada peraturan keras soal bully, tindakan ini selalu saja terjadi. Biasanya korban bully tidak berani mengungkapkan siapa pelakunya dan memilih diam karena terlanjur diancam.

Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk memberantas bullying. Bimbingan kepada anak merupakan langkah awal. Hal itu karena pendidikan yang paling penting berada di dalam rumah. Ajari anakmu apa itu bully serta bagaimana seharusnya menanggapi hal tersebut.

1. Dampingi anak

Dampingi anak (Sumber: Pixabay/Skalekar1992)
Dampingi anak (Sumber: Pixabay/Skalekar1992)

Sebagai orang tua seharusnya mendampingi anak sepanjang waktu. Terutama jika kebetulan ada teman yang berusaha membullynya. Jangan merendahkan mental si anak dengan balik memarahi karena tidak berani bertindak tegas terhadap pelaku bully.

Sesungguhnya dalam kondisi tersebut anakmu sedang sangat ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Dampingi ia secara lembut dan tumbuhkan motivasi pada dirinya agar berani melawan secara positif.

2. Tanamkan rasa percaya diri

Percaya diri itu penting (Sumber: Pixabay/HaiRobe)
Percaya diri itu penting (Sumber: Pixabay/HaiRobe)

Menanamkan rasa percaya diri bukan hanya bermanfaat di dalam performa akademiknya saja. Lebih dari itu, penanaman ini juga berfungsi untuk mengajari anak menghargai dirinya sendiri.

Ketika rasa percaya diri tersebut sudah tumbuh di dalam diri anak, akan ada perasaan tidak terima ketika muncul orang lain yang berusaha mem-bully. Ia dengan sendirinya mampu membela diri melalui cara-cara positif yang sudah diajarkan oleh orang tua.

3. Ajari toleransi

Ajari anak menghargai sesama (Sumber: Pixabay/StockSnap)
Ajari anak menghargai sesama (Sumber: Pixabay/StockSnap)

Mengajari anak untuk menghargai perbedaan merupakan salah satu cara mencegah tindak bully. Orang tua tidak akan tahu dan menyangka anaknya menjadi korban bahkan pelaku.

Agar menghindari dua kemungkinan tersebut, tanamkan toleransi sejak dini. Dengan begitu anakmu akan selalu menghargai siapa pun yang berada di sisinya. Anak juga bisa membela yang tidak bersalah jika jiwa toleransinya kuat.

4. Selesaikan Masalah Sampai Akhir

Ajarkan menyelesaikan masalahnya sendiri (Sumber: Pixabay/bullycm)
Ajarkan menyelesaikan masalahnya sendiri (Sumber: Pixabay/bullycm)

Biasakan anak menyelesiakan masalahnya sendiri sampai selesai. Alangkah baiknya untuk membiasakan anak menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang positif sehingga ia terbiasa untuk berpikiran positif tanpa menyimpan dendam. (mar)

#Bullying
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan