Airlangga: Tahun 2021 Saatnya Kembali Bekerja

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Desember 2020
Airlangga: Tahun 2021 Saatnya Kembali Bekerja
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Antara).

MerahPutih.com - Sejumlah peluang yang akan menjadi pengungkit pemulihan ekonomi dan mendukung target pertumbuhan ekonomi 4,5 sampai 5,5 persen pada 2021. Vaksinasi sebagai game changer ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

"Tahun 2021 saatnya kembali bekerja, kembali mengembangkan usaha, optimistis memanfaatkan peluang terjadinya pemulihan ekonomi," Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2021 di Jakarta, Selasa (22/12).

Selain vaksinasi, lanjut dia, implementasi UU Cipta Kerja juga akan menjadi peluang yang mendorong pemulihan ekonomi 2021, stimulus penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional, dan keberpihakan ekonomi kepada UMKM.

Baca Juga:

Hipmi Yakin Vaksinasi COVID-19 Percepat Pemulihan Ekonomi

Pemerintah, saat ini juga sedang menyiapkan daftar prioritas investasi, hingga pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang didukung sejumlah negara dengan modal awal saat ini mencapai 6 milair dolar AS.

Peluang lain yang bisa mengungkit ekonomi adalah program ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri, mandatori program B-30 yang melibatkan 17 juta tenaga kerja, program padat karya serta pengembangan ekonomi digital.

“Pengembangan ekonomi digital sekarang besarnya USD40 miliar yang potensinya di 2025 itu sebesar USD133 miliar di Indonesia dan USD150 miliar di ASEAN,” katanya.

Pekerja Perempuan. (Foto: Antara).
Pekerja Perempuan. (Foto: Antara).

Tanda-tanda pemulihan ekonomi, kliam Airlangga, sudah mulai terlihat di antaranya penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang pada Desember ini sudah mencapai level 6.100. Pemulihan di sektor manufaktur juga terlihat dengan perbaikan PMI Manufaktur Indonesia yang kini indeksnya mencapai 50,6.

Beberapa sektor yang tumbuh pada masa pandemi juga akan menjadi pengungkit di antaranya sektor pertanian, informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan pendidikan.

Dari sisi komoditas, CPO, nikel, logam mulia menjadi safe heaven pada masa pandemi, serta peluang lain di pasar ekspor di antaranya ditandatanganinya perjanjian dagang RCEP antara negara ASEAN dan mitra dagang di antaranya China, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. (Asp)

Baca Juga:

Penumpang di Bandara Kualanamu Capai 13 ribu Orang Per Hari

#Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan