Ahmad Ali Serang Djarot: Tidak Etis Menyuruh Presiden Evaluasi 2 Menteri NasDem Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali. Foto: ANTARA/Fathur Rochman

MerahPutih.com - Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi dua menteri asal Partai NasDem, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menuai kontroversi.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegaskan pernyataan yang disampaikan Djarot sangat tidak etis. Menurutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak berhak menyuruh Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap dua anak buahnya.

Baca Juga

NasDem Tegaskan Safari Politik Anies Tidak Bernuansa Kampanye

“Tidak etis ada orang yang menyuruh-menyuruh beliau. Pak Jokowi itu tidak punya kewajiban apa-apa memberitahukan kepada siapa pun tentang evaluasi kinerja kabinet,” kata Ahmad Ali kepada wartawan, Selasa (27/12).

Ahmad Ali menilai, Djarot tidak semestinya memberikan perintah kepada Presiden Jokowi. Menurutnya, Presiden Jokowi tidak memiliki posisi lebih rendah atau bahkan menjadi bawahan partai.

“Ini kan kepala pemerintahan, masa disuruh-suruh. Kalau memang mau mengimbau, tidak perlu bicara ke media, karena partai tidak lebih tinggi daripada presiden,” tegas dia.

Baca Juga

Makan Siang dengan Elite NasDem, PKS dan Demokrat, Anies Akui Belum Tentukan Cawapres

Meski demikian, Ahmad Ali memastikan Partai NasDem tetap konsisten mendukung pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2024. Hal ini berlaku sekalipun jika memang nantinya kader NasDem sudah tidak menjadi menteri di kabinet Jokowi.

“Komitmen itu tidak bisa dilanggar dengan alasan apapun. Jadi kami mendukung pemerintahan Jokowi sampai 2024. NasDem dapat jatah kursi kabinet itu sejak ada kerja sama politik dari awal. Jadi kalau evaluasi, bukan karena urusan politik, tapi karena urusan kepentingan kabinet,” ungkapnya.

Lebih lanjut anggota Komisi III DPR RI ini meyakini, sekalipun nantinya kader NasDem dicopot dari pos Kabinet Indonesia Maju, itu bukan menjadi urusan politik tetapi memang kebutuhan kinerja pemerintahan.

"Seperti memasukkan PAN itu kan prerogatif beliau. Itu bentuk komitmen Pak Jokowi. Masa NasDem mau dibuang di tengah jalan? Pak Jokowi tidak akan melakukan itu,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga

Sekjen NasDem Ungkap Kendala Safari Politik Anies Baswedan di Daerah

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Saksi Patahkan Dakwaan TPPU Surya Darmadi
Indonesia
Saksi Patahkan Dakwaan TPPU Surya Darmadi

Dalam kesaksiannya, Efrinawati membeberkan perputaran uang di rekening perusahaan-perusahaan milik terdakwa Surya Darmadi.

Jajaran Polresta Malang Sujud Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
Indonesia
Jajaran Polresta Malang Sujud Minta Maaf atas Tragedi Kanjuruhan

Jajaran Polresta Malang Kota melakukan sujud bersama untuk memohon maaf atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Menko Airlangga Dorong Akselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah
Indonesia
Menko Airlangga Dorong Akselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah

Sementara itu, keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen pada triwulan III-2022 juga terus di jaga Pemerintah, termasuk dengan mengakselerasi transformasi ekonomi digital.

Hari Pertama Masuk Kantor, Pemkot Depok Perintahkan ASN Lakukan Tes Antigen
Indonesia
Hari Pertama Masuk Kantor, Pemkot Depok Perintahkan ASN Lakukan Tes Antigen

Jika ditemukan ASN maupun non-ASN yang belum melaksanakan tes usap antigen, kepala perangkat daerah (PD) mereka yang bertanggung jawab mutlak dengan segala risikonya.

Alasan Polisi Hentikan Pengendara di Jalan meski Kapolri Larang Tilang
Indonesia
Alasan Polisi Hentikan Pengendara di Jalan meski Kapolri Larang Tilang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menginstruksikan agar tidak ada lagi tilang manual bagi pengendara yang melanggar aturan lalu lintas.

Respons Putin Terhadap Misi Perdamaian Jokowi
Dunia
Respons Putin Terhadap Misi Perdamaian Jokowi

.Putin mendukung upaya Indonesia untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan KTT G20 yang berlangsung di Indonesia tahun ini.

BI Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25 Persen
Indonesia
BI Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps Jadi 5,25 Persen

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada November 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen.

Peretasan Bjorka Momentum Negara Libatkan Talenta Keamanan Siber
Indonesia
Peretasan Bjorka Momentum Negara Libatkan Talenta Keamanan Siber

Isu peretasan atau pembobolan data pribadi tengah ramai jadi perbincangan publik.

Daop 6 Yogyakarta Operasionalkan 7 KA Tambahan Selama Libur Lebaran 2022
Indonesia
Daop 6 Yogyakarta Operasionalkan 7 KA Tambahan Selama Libur Lebaran 2022

Tiket KA Angkutan Lebaran, 22 April-13 Mei, telah terjual sekitar 64 persen atau 182.669 tiket dengan keberangkatan dari berbagai stasiun.

DKPP Tetap Periksa Ketua KPU Hasyim Asy'ari meski Laporan Dicabut
Indonesia
DKPP Tetap Periksa Ketua KPU Hasyim Asy'ari meski Laporan Dicabut

Heddy Lugito menerima surat permohonan pencabutan pengaduan terkait dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU Hasyim Asy'ari.