MerahPutih.com - Polri mengungkap ada dua bom panci yang dibawa pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Agus Sujatno (34).
Bom panci itu dimasukkan ke ransel yang dibawa pelaku.
Karopenmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, daya ledak dari bom panci tersebut mengakibatkan sebagian bangunan di Polsek Astana Anyar hancur.
Baca Juga:
BNPT Cari Kelompok Pembantu Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung
"Daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan kantor Polsek Astanaanyar mengalami kerusakan," jelasnya, Kamis (8/12).
Selain itu, lanjut Ramadhan, daya ledaknya juga mengakibatkan 11 orang menjadi korban. Satu di antaranya yang merupakan anggota polisi meninggal dunia.
Pelaku membawa dua bom yang berbentuk ransel.
"Pertama di punggung kedua di depan, dada," kata dia.
Bom yang meledak adalah yang berada di ransel bagian punggung pelaku.
Sementara bom yang berada di ransel depan pelaku terpental.
Baca Juga:
Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar dalam Pantauan Polisi
Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Yuri Karsono mengungkap posisi kedua bom usai ledakan terjadi. Posisi bom yang berada di bagian depan pelaku berbeda karena terpental.
"Tidak terbagi ke yang depan, sehingga tidak bersamaan meledaknya, tapi terpental, jadi satu TKP yang berbeda," lanjutnya.
Yuri menjelaskan, bom yang berada di depan itu kemudian didisposal (diledakkan) oleh tim jibom.
"Kemudian kalau rekan-rekan dengar kemarin ada disposal ya itu kami disposal, karena sifatnya sensitif sehingga kita disposal," ucapnya.
Polisi menyebut bom yang dibawa pelaku mengandung residu TATP (triacetone triperoxide).
Kini, ada 18 orang saksi yang diperiksa atas kejadian bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung.
Mereka terdiri dari enam anggota Polsek Astanaanyar, sembilan dari masyarakat, serta tiga keluarga pelaku.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu pagi itu, 11 orang menjadi korban.
Sepuluh orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi. (Knu)
Baca Juga:
Program Deradikalisasi Perlu Dievaluasi Pasca-Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astananyar